13

9 2 0
                                    

Nggak papa gue dimarahin yang penting sama lo.

"Cie yang pipinya merah di gombalin." Kata Rayyan.

"Belajar gombal dimana?"

"Nyari di google, sama diajarin Razza."

"Besok nggak usah belajar atau cari di google lagi ya." Kata Adis yang tak sanggup menahan tawanya.

"Lho kenapa?"

"Jadi diri sendiri aja Yan, nggak perlu jadi orang lain buat bikin gue bahagia."

"Jadi tadi lo nggak bahagia?" Kata Rayyan dengan wajah polos.

"Bukannya nggak bahagia, cuma lebih bahagia lagi kalau lo jadi diri lo sendiri, ok!" Kata Adis dengan tersenyum lebar.

Rayyan tersenyum dan memeluk gadis yang berada di hadapannya itu dengan penuh kasih sayang.
Adis juga membalas pelukan tersebut, dan memejamkan kan matanya sambil tersenyum.

Akhirnya Rayyan memilih pulang karena sudah malam, dan membiarkan Adis istirahat.
"Gue pulang dulu jangan begadang, dan mimpiin Rayyan ganteng ya!" Kata Rayyan dengan senyuman.

Adis hanya menggelengkan kepala melihat tingkah pacarnya itu. Dia memang baru mengenal Rayyan, dan rasanya pada Rayyan masih 30%, tapi dia selalu mencoba menyayangi Rayyan dan menjaga perasaannya.
.
.
Pagi ini Adis datang lebih awal karena dia ditugaskan piket kelas.
Setelah selesai membersihkan halaman depan kelas, dia duduk  melihat para siswa datang dan berlalu lalang.
"Pagi cantik!" Sapa Ajik.

"Dia lagi, dia lagi." Kata Adis dengan berbisik.

"Gue denger tau Dis. Eh iya, lo ditunjuk jadi sekretaris event besar kita ya!"

"Hah? Event besar apaan? Kok gue nggak tau?"

"Ntar datang aja pulang sekolah ke ruang OSIS, bakal ada rapat kok, sekaligus ketua event nya."

"Yah mendadak banget sih Jik."

"Udah nggak papa, gue ke kelas dulu ya, bye cantik!" Ajik berlalu meninggalkan Adis yang masih syok dengan keputusan dari OSIS.

Jam pelajaran sudah dimulai semenjak 9 jam yang lalu, sekarang saatnya para siswa pulang. Adis dan Aldi menuju ruang OSIS.

Setibanya di depan ruang OSIS, terlihat sebuah motor yang tak asing baginya. Dia mengerutkan dahinya heran.

Saat berada di ruangan tersebut Adis sempat terkejut dengan dua orang laki-laki yang tak asing baginya, yaitu Rayyan dan Razza.
"Rayyan?" Tanya Adis dengan menyentuh pundak Rayyan.

"Ara." Kata Rayyan dengan senyuman.

"Lo ngapain disini?"

"Mau rapat lah."

"Anggota bagian apa?"

"Ketua."

"What?"
Adis cukup terkejut dengan hal yang baru ia dengar. Rayyan adalah ketua acara tersebut, dan dia sendiri adalah sekretaris. Akan banyak waktu  mereka untuk bersama-sama.

"Gue udah tau kok lo sekretaris nya, jadi gue seneng deh, bisa kerjasama sama pacar sendiri."

Adis hanya tertawa kecil menanggapi Rayyan. Dia selalu saja tertawa kecil apabila di dekat Rayyan akibat ulah lelakinya itu.

Akhirnya mereka memulai rapat. Dua jam berlangsung rapat tersebut, semua anggota saling mengeluarkan pendapatnya.

Satu hal yang sangat Adis sukai dari Rayyan, dia dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya, dia bisa menyesuaikan sikapnya di manapun dia berada.

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang