12

20 1 0
                                    

Thank's lho.

Sekarang adalah hari Senin. Adis dan teman-temannya yang lain sudah masuk sekolah.

Selesai upacara mereka memasuki kelas dan menunggu guru masuk.
"Woi Bu Puput radius IPS 2." Sorak Haris sang ketua kelas.

"Bukannya kita sama Bu Rey?" Tanya Jimi.
Bu Puput adalah guru bk yang tegas dan banyak ditakuti siswa siswi di sekolah tersebut.

"Nama-nama yang ibu panggil silahkan ke ruang bk. Alfa, Aldi, Jimi, Rian, Steffany, Jessie, Felly, dan Kendzee. Ibu tunggu di ruang bk sekarang." Jelas bu Puput, lalu meninggalkan kelas tersebut.

"Emang kalian kenapa?" Tanya Adis.

"Nggak tau." Jawab Kendzee. Mereka semua pergi ke ruangan bk, sedangkan Adis tetap di kelas.

Dua jam pelajaran sudah berjalan, namun teman-teman Adis belum kembali ke kelas. Tanpa berpikir panjang Adis menyusul mereka ke ruang bk, dengan meminta izin kepada guru yang sedang mengajar.

Tok tok tok.
"Permisi bu." Salam Adis dengan sopan.

"Iya Gladis, silahkan masuk."

"Bu saya mau nanya, teman-teman saya kenapa kenapa dipanggil, sementara saya nggak?"

"Karna kamu tidak punya masalah di bk."

"Iya bu saya tau, tapi kalau boleh saya tau, masalah teman-teman saya apa ya bu?"

"Jadi begini, tiga hari minggu lalu mereka tidak masuk sekolah, dan tanpa keterangan makanya mereka ibu panggil."

"Oh gitu. Nah jadi begini bu, sebenarnya itu salah saya, karena minggu kemarin saya juga tidak masuk sekolah, tapi saya pake surat izin, sedangkan mereka nggak. Nah, saya yang ngajak mereka bolos bu, jadi ya kalau mereka kena hukum berarti saya juga dihukum dong bu, kan saya yang ngajak."

"Bolos kemana?"

"Ke Sumatra Barat bu, kami touring bu, kan bosen kalau belajar mulu tiap hari bu, nanti saya mati karna belajar gimana bu?"

"Alasan kamu itu ya Gladis, bikin saya gemas."

"Oh ya bu, saya bawa sesuatu buat ibu, ini bukan sogokkan atau apapun, saya ikhlas kok bu." Adis memberikan sebuah bingkisan kepada bu Puput.

"Aduh pake repot-repot segala, terimakasih ya. Ya sudah kalian tidak jadi ibu hukum."

"Yes, alhamdulillah." Sorak mereka semua.

"Eh jadi aja deh, sekarang kalian bersihin kantin sekolah."

"Yah bu, katanya ng..." Mulut Felly langsung ditutup oleh Keken.

"Iya bu, siap laksanakan!"
Akhirnya mereka membersihkan kantin yang sangat luas itu.

Sejam sudah mereka membersihkannya. Sangat lelah dan meletihkan. Mereka langsung istirahat dan makan dikantin tersebut.

Mereka memesan beberapa makanan dan minuman.
Saat makan, Adis melihat sebuah cairan merah jatuh ke makanannya.
"Apaan ni?" Dia mencoba melihat cairan tersebut.

"Dis, lo mimisan!" Kata Keken.

"Ada tisu nggak?" Kata Adis dengan acuh.

"Kita ke uks Dis, sekarang! Tidak terima penolakan." Kata Stef dengan tegas.

"Ih gue nggak papa, bentar lagi darah nya berhenti kok."

Tanpa mendengarkan perkataan Adis,  teman-temannya segera membawa Adis ke uks secara paksa.

Baru sampai di depan pintu uks, Adis langsung ambruk dan pingsan, wajahnya juga terlihat pucat.

Sampai jam pelajaran habis, Adis masih belum sadarkan diri. Kini seragam sekolahnya sudah dipenuhi dengan darah. Teman-temannya juga masih setia menunggu Adis hingga sadar.
"Permisi. Gue mau jenguk Adis boleh kan?" Sapa Ajik kepada teman-teman Adis.

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang