08

28 5 2
                                    

Gue emang nekat, dan akan selalu begitu.

Adis sedang bersiap-siap untuk malam ini berangkat ke arena balap.
Setelah setengah jam bersiap, dia segera pamit pada abangnya yang ada dikamar.
"Bang, gue mau nonton balapan sekarang, gue bawa mobil ya, bareng anak-anak yang lain."

"Iya hati-hati."

Lalu dia segera menuju bagasi, dan mengeluarkan mobilnya.
Mereka semua sengaja berkumpul di rumah Aldi, karena arena balap nya lumayan dekat dari rumah Aldi.

Sesampainya di rumah Aldi, mereka segera bergegas menuju arena balapan.

Di mobil Alfa ada Jejes, Rian, dan Keken.
Di mobil Adis ada Aldi, Jimi, dan Stef.
Aldi dan Adis hanya mendengarkan Jimi dan Stef bertengkar terus.
"Lo pada berisik banget sih! Berantem lagi gue bawa ke KUA lo." Sorak Aldi.
Seketika Jimi dan Stef terdiam.
Adis hanya terkekeh melihat tingkah mereka.

Sesampainya disana mereka semua turun. Adis melihat ada Daniel, Kevin, dan Arkan sedang duduk dan Adis segera menuju kesana.
"Hai!" Sapa Adis kepada mereka.

"Hai Ra." Jawab Arkan.

"Btw, siapa yang balapan?"

"Rayyan." Jawab Daniel.

"Sama?"

"Ajik."

"Ajik?" Tanya Adis.

"Iya."

"Kan, pinjem motor lo dong." Kata Adis dengan tersenyum.

"Nih, buat apa?" Arkan memberikan kunci motornya.

Tanpa menjawab pertanyaan Arkan, Adis segera berjalan meninggalkan Arkan dan mengambil motor.

Di dalam arena balap, Rayyan dan Ajik terkejut dengan kedatangan seseorang dengan motor warna hitam.
'Kayaknya gue tau ni motor siapa.' batin Rayyan.

"Woi Kan kaga usah ikutan, ini biar gue sama Ajik aja." Teriak Rayyan.
Namun dia melihat ada keanehan dari balik helm pengemudi motor tersebut.

'Kok rambutnya panjang? Arkan pake rambut palsu?' batin Rayyan.

Datanglah seorang gadis membawa bendera tanda akan dimulainya balapan tersebut.

"1.... 2.... "
Orang tadi menancap gasnya duluan, membuat Rayyan dan Ajik tepancing emosi.

Ajik dan Rayyan mengikuti orang tersebut. Cukup bagus dia melewati kelok yang ada di arena tersebut.

Namun saat di kelokan yang terakhir, orang tersebut tiba-tiba terjatuh.
Spontan Rayyan menghentikan motornya diikuti oleh Ajik.
"Woi, lo nggak papa kan?" Kata Rayyan yang belum turun dari motornya.

"Emangnya dia siapa sih?" Tanya Ajik yang berada di samping Rayyan.

"Nggak tau. Eh tapi kenapa dia nggak bangun ya?" Lalu Rayyan segera turun dan melihat keadaan orang tersebut.

Rayyan membuka helm hitam milik orang tersebut dengan perlahan. Dan ternyata...
"Ara?!" Rayyan sangat terkejut dengan keadaan Adis yang mengeluarkan darah dari hidungnya, dan kepalanya juga berdarah. Terdapat luka lecet di bagian tangan dan kakinya. Terlihat cukup parah memang, karena gadis itu terjatuh dalam keadaan ngebut.

"Jik cepet hubungin ambulance terus cari pertolongan ke tempat start tadi." Suruh Rayyan dalam keadaan panik.

"Iya." Ajik segera bergegas seauai dengan perintah Rayyan.

🐻🐻🐻

Setibanya di rumah sakit, Alfa mencoba tenang dengan keadaan seperti ini. Stef telah menelfon Andra, dan kini Andra sedang di jalan menuju rumah sakit.

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang