07

24 4 3
                                    

Gue nggak akan ngejauhin lo.

Hari ini sepulang sekolah, Adis dan Keken berencana akan membezuk Razza.
"Mau kemana Dis, Ken? Buru-buru amat." Tanya Stef.

"Ke rumah sakit, jenguk Razza." Jawab Adis.

"Ikut boleh?"

"Yaudah yuk!"

"Pergi pake apa?"

"Pake ojek online aja yok!"
Jejes dan Steffany juga bersiap untuk pergi.

"Pada mau kemana?" Tanya Alfa yang melihat mereka tengah bersiap-siap.

"Ke rumah sakit jenguk Razza, tapi nggak tau mau pergi pake apa." Jawab Jessie.

"Gue boleh ikut?"

"Boleh!" Jawab Keken.

"Gue juga dong!" Kata Jimi.

"Gue ikut lah!" Sorak Rian.

"Gue nggak mau ketinggalan dong!" Kata Aldi.

"Ya Allah bawa orang sekomplek gue. Yaudah yuk, keburu sore." Kata Adis .
Karena Alfa, Rian, Aldi, dan Jimi membawa motor, jadi Adis, Stef, Keken, dan Jejes pergi dengan mereka saja.

"Eh lu pada tau nggak?" Kata Stef.

"Apa?" Kata Alfa yang sedang membawa motor dengan menggonceng Jejes.

"Ada yang lagi PDKT tau! Hahaha."

"Seriusan?" Tanya Keken.

"Siapa?" Tanya Adis.

"Tuh si anak basket sama si Jejes."
Alfa memang seorang anak basket, sedangkan Jessie senang dengan musik dan dia ahli memainkan drum.

"Oh jadi lo modus Fa? Wah terang terangan banget ya modus lo, salut gue Fa, sukses bro, hahaha." Canda Rian.

"Tai lo pada. Kaga usah didengerin Jes, jomblo iri mah begitu." Kata Alfa.

"Tau lo pada ngiri semua." Kata Jimi.

"Eh lo kok belain Alfa sih Jim, bukannya lo jomblo juga?" Kata Stef yg sedang di bonceng oleh Jimi.

"Gue bukan jomblo, tapi single."

"Sama aja, sama-sama kaga punya pasangan kan?!"

"Eh udah udah, ribut aja lo pada, ntar gue nikahin lo berdua kalau berantem terus ya!" Kata Adis.

"Ogah!" Kata Stef dan Jimi serentak.

"Nah kan kalian emang jodoh kayaknya, hahaha." Kata Adis.

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah sakit.
"Kalian jangan rusuh ya, ini rumah sakit bukan kelas." Peringatan dari Adis. Teman-temannya hanya mengangguk paham.

Melihat teman-temannya yg lain saling merangkul, Aldi juga mulai merangkul Adis yang jalan sendirian, karena kebetulan Adis lebih rendah dari pada Aldi.
"Biar gue sama lo kagak keliatan jomblonya! Haha." Bisik Aldi kepada Adis.

"Anjir, haha." Jawab Adis.

Lalu mereka sampai di depan pintu kamar Razza.
"Assalamu'alaikum." Kata Adis dan teman-temannya.

"Wa'alaikumussalam." Ternyata disana juga ada Rayyan. Rayyan cukup tercengang melihat Adis dirangkul oleh lelaki yang ada disebelah Adis yaitu Aldi.

Tak lama setelah itu Aldi melepas rangkulannya setelah melihat wajah seorang lelaki yang tidak dia kenal seperti tidak suka.
"Megie?" Kata Rian.

"Rian? Ngapain disini?"

"Jenguk temennya Adis lah, lo ngapain?"

"Oh iya, Razza itu pacar gue jadi gue jagain dia disini."
Rian mengangguk paham.

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang