"Bagian awal sudah terjadi"
***
Aku bingung dengan kalimat yang diucapkan Rin
"Kenapa Rin berkata seperti itu? Awal apa yang sudah terjadi? Memangnya apa yang sudah aku lakukan?" begitu banyak pertanyaan yang berputar di dalam kepalaku
Aku yang tadinya menghadap ke arah jendela kini menghadap ke arah Rin
"Hm? Apa maksudmu Rin? Awal apa yang sudah terjadi? "
"T-tidak ada apa apa Vin"
"Tidak mungkin tidak ada, lo pasti menyembunyikan sesuatu"
"Tid-"
"Hai.. " ucapan Rin terhenti karena sapaan seseorang.
Begitu aku mendengar suara seseorang yang menyapa, aku melihatnya dan aku kembali menyembunyikan wajahku. Aku takut hal yang terjadi tadi pagi terulang lagi.
"Ooh... Diki hai juga"
"Boleh gue gabung?" tanyanya
"Ya boleh saja"
Aku mengeluarkan benda pipih dari saku rokku dan mengetikkan sebuah pesan
Drrt.. Drrt..
Rin, dia si anak baru bukan?
Iya, kenapa?
Aku tidak merasakan hal yang aneh dengan keberadaannya disini. Tapi kenapa tadi pagi aku seperti itu saat melihatnya?
Entahlah Vin aku pun tidak mengerti.
Sudah simpan ponsel mu dan sapa saja dia, tapi jangan lupa lihat dulu matamuBaiklah
Seperti yang Rin katakan aku melihat apakah mataku berubah menjadi biru atau tidak. Ternyata tidak.
"Vin.. "
"Hm? "
"Angkat kepala lo dan sapa dia, lo terlihat sombong kayak gitu"
Aku mengangkat kepalaku, kemudian aku mengulurkan tanganku
"Hai, namaku Vinjani" kataku sambil tersenyum
"Gue Diki"
---
Tak lama guru mata pelajaran kedua masuk kedalam kelas dan pelajaran dimulai.
Disaat semua murid sangat malas untuk memperhatikan guru yang mengajarkan pelajar matematika di depan kelas. Justru itu tidak berlaku bagi ku, entah kenapa aku sangat menyukai pelajaran ini.
Tak banyak siswa yang memperhatikan, ada yang tidur, ada yang bergosip, dan ada juga yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Setelah 2 jam berlalu, waktu yang sangat ditunggu para siswa telah tiba. Bel istirahat berbunyi, tentu saja pelajaran tersebut telah selesai."Ibu cukupkan sampai disini pelajarannya, selamat siang"
"SIANG BUUU!" jawab para siswa dengan semangat.
"Rin ayo ke kantin, perut ku sudah konser dari tadi" ajakku
"Makanya kalau di suruh sarapan tu sarapan" jawab Rin
"Iya besok aku sarapan" kataku sambil jalan keluar kelas
"Yaudah ayo, Diki lo mau ikut ke kantin?"
"Engga deh, gue ga laper"
"Ooh oke"
Baru saja aku sampai dikantin, lambaian tangan dari Sherin terlihat, aku langsung duduk di meja yang sudah ada Sherin dan Tia setelah memesan makanan.
"Vin kaki lo udah ga sakit? " tanya Tia
"Kaki? Kenapa dengan kakiku? " batinku
"Ken-"
"Udah, tu ga liat dia udah bisa jalan. Tadi udah di obatin sama pmr juga" jawab Rin
"Oooh bagus deh kalau gitu, lain kali tu ya hati hati Vin, masa cuma disuruh jogging aja sampai terkilir" kata Tia
"Ehehe iya iya" kataku sambil terkekeh
Setelah itu kami menyantap makanan yang telah dipesan tadi. Tidak lama suara bel kembali berbunyi yang menandakan bahwa waktu istirahat telah usai dan kami langsung kembali kekelas.
Ketua kelas baru saja kembali dari majelis dan memberi tau kalau guru yang mengajar untuk mata pelajaran selanjutnya tidak hadir, dan terlebih lagi guru itu tidak meninggalkan tugas satupun untuk kami.
Tentu saja anak anak kelas sangat senang, siapa yang tidak senang jika jamkos melanda.***
"HEI NAK TURUN DARI SANA!! ""TURUN DARI TEMPAT ITUU! ITU SANGAT BERBAHAYA"
Tentu saja seluruh siswa dikelasku keluar karena teriakan itu, mereka semua pergi keluar gedung sekolah dan melihat ternyata ada seorang siswa perempuan yang berusaha ingin lompat dari atas atap sekolah. Semua orang berteriak menyuruh agar siswa perempuan itu tidak melompat. Tapi teriakan itu tidak mengurangi niat siswa itu untuk melompat.
Aku lari masuk kedalam gedung, menuju atap sekolah
"JANGANN!!!! "
Saat aku tiba di atap , aku melihat siswa itu dalam dekapan seseorang.
Dan saat orang itu memutar tubuhnya menghadapku
"D-diki..."
"Ka-kauu... "
Holla i'm back~
Forgive me about slow update :)Jangan lupa vote dan komen yaa
![](https://img.wattpad.com/cover/168919201-288-k621000.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Difference
Teen FictionHanya sebuah kisah yang menceritakan antara seorang laki laki dan perempuan yang saling menyukai, dan sebenarnya mereka tidak dapat bersama karena perbedaan yang mereka miliki. Apakah pada akhirnya mereka akan bersama atau berpisah? Dan jika merek...