06

19 9 2
                                        


Tok Tok Tok

"Viinn,  udah siap belum?  Udah mau jam 7, ayo berangkat nanti kita telat"

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Viinnn,  udah bangun belum??" tanya Rin sambil mengetuk pintu kamar ku

Cklek

Saat Rin mencoba buka pintu kamar,  ternyata pintu tidak di kunci.

"Ya ampun belum bangun,  udah jam berapa in-"

"VIINN!! "

Saat Rin jalan menuju tempat tidurku,  ia sangat terkejut ketika melihatku yang sedang menggigil didalam selimut

"Vin bangun Vin..   Banguuunnn" katanya sambil menepuk pipiku

Rin membuka selimut yang aku pakai

"Bekas tangan siapa ini? Kenapa sangat merah, dan kenapa Vin tidak memberitahuku" tanya Rin dalam hatinya

Rin mengambil ponsel nya dan mencari nama seseorang

Tuuttt... Tuuttt...

"Haloo.. "

"Ya,  haloo"

"Sherin,, bisa izinkan aku dan Vin?  Vin sakit, jadi aku ingin membawanya ke rumah sakit"

"Oohh baiklah,  nanti kusampaikan"

"Oke terima kasih"

"Ya sama sama"

Setelah telepon dimatikan oleh Sherin,  Rin kembali menelepon seseorang

Tuuttt... Tuuttt...

"Halo Rin ada apa? "

"Ram bisa bantu aku untuk membawa Vin pulang?  Ada yang ingin aku tanyakan dengan ayah"

"Vin kenapa? "

"Nanti saja aku ceritakan, sekarang cepat kerumahku,  sepertinya Vin sangat kesakitan"

"Baiklah,  tunggu aku.  Aku segera kesana"

Tak lama ada yang menekan bel,  Rin turun dan menemukan Brama didepan rumah.

"Hei Rin,  jangan asal berubah.  Bagaimana jika yang datang bukan aku.  Kau akan ketahuan dengan matamu yang biru itu" ujar Brama

"Aku tidak peduli,  aku harus tau siapa yang melakukan itu pada Vin"

"Tap-"

"Sudahlah Brama ayo kita pergi"

Rin dan Brama pergi kekamar kemudian melesat membawa aku pergi.

Rin POV

"IBUU!!!  AYAHHH!! " teriakku begitu sampai dirumah

"IBU!!  AYAH!! " teriakku lagi

"Rin ada apa?  Kenapa kau teriak teriak" kata ibuku yang baru saja datang

"Eh Brama kau juga datang nak.  Dimana Vin? " tanya ibuku

Brama memutar tubuhnya dan menunjukkan Vin yang sedang ia gendong

"Vinn..  Kenapa dia!? " tanya ibuku terkejut

"Ibu dimana ayah?  Aku harus menanyakan sesuatu.  Nanti aku ceritakan apa yang terjadi" kataku

"Ayahmu di ruangannya" jawab ibuku dengan khawatir

"Baiklah ibu, Brama ayoo"

Aku dan Brama pergi ke ruangan ayahku. Setelah sampai disana aku melihat ayah ku yang sedang sibuk dengan kertas kertas yang ia miliki.

"Ayah boleh aku masuk? Ini aku Rin" kataku sambil mengetuk pintu

"Masuk saja nak"

Aku dan Brama masuk kedalam,  aku menghampiri ayah dan Brama meletakkan Vin diatas sofa yang ada disana

"Ayah" panggilku dengan menepuk pundak ayahku

"Ya,  ada apa Rin?" tanya ayahku tanpa membalikkan tubuhnya

"Ayah ada yang mencekik Vin" kataku yang membuat ayahku langsung  berhenti dengan aktivitasnya

"Siapa yang mencekik? "

"Aku tidak tau ayah, aku belum pernah melihat bekas cekikan seperti itu"

"Dimana Vin?" tanya ayahku yang telah membalikkan tubuhnya

"Itu disana"

Ayahku menghampiri Vin yang masih tertidur.  Ia mengusap kepala Vin dan menyentuh bekas cekikan di leher Vin

"Ini bekas ceki-" kata ayahku terputus

"Apa ayah?? "

"Apa sebelumnya pernah terjadi sesuatu pada Vin?" ayahku kembali bertanya

"Sepertinya tidak ada" kataku

"AAH ADA, ADA AYAH" teriak Brama

"Apa itu? " tanya ayahku

"Beberapa hari yang lalu, di sekolah Vin terjatuh dan matanya berubah warna menjadi biru" ujar Brama

"Aah iya ayah apa yang diucapkan Brama itu benar. Aku lupa" kataku

"Kenapa Vin terjatuh? " tanya ayah lagi

"Karena melihat anak baru" kataku

"Hanya karena itu? "

"IYA AYAH" jawabku dan Brama serentak

Ayahku terdiam beberapa menit setelah mendengar penuturan ku dan Brama.  Ia tidak menjawab pertanyaanku dan  Brama .

"Ayahh... " panggil ku sambil melambaikan tangan di depan wajah ayahku

"Ayah apa yang terjadi?  Kenapa ayah diam sajaa?? "

Ayahku masih tidak menjawab






































"Itu cekikan seorang vampire" kata ayahku tiba tiba

"HAAHH!!??"

Rin POV end
















Tbc

Holla i'm back~
Forgive me about slow update okay :))
Sorry for typo

Jangan lupa vote dan komen 😄

Love From DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang