09

21 7 0
                                    

"RIN LO KENAPA!?"

.
.
.

"Apaan sih Vin teriak teriak,  apanya yang kenapa?  Lagian gue ga kenapa kenapa"

"Ya kan gue cuma kaget,  abis lo pulang matanya begitu kan ga biasanya"

"Oooh udah pande ngomong pake 'gue' dia" kata Rin dengan nada mengejek

"Ih apaan sih Rin biasa aja kali" kataku lalu pergi meninggalkan Rin yang masih di luar pintu

"Tadi ngapain sama Diki? "

Pertanyaan yang keluar dari mulut Rin berhasil membuatku menghentikan langkah.

"Apanya yang ngapain, lagian aku engga ada ngapa ngapain kok" jawabku

"Lah kok lo ikut ikut gaya gue bicara,  ga ada ga ada, ubah ubah, ga boleh ikut ikut dong"

"Gapapa dong,  kan ini mulut gue,  jadi gue bebas ngapain aja" kataku sambil tertawa

"Yeuu lo mah gitu" kata Rin

Setelah bicara seperti itu,  Rin jalan ke arah kamar otomatis dia melewatiku untuk naik tangga. Saat Rin lewat aroma parfum Diki tercium di hidungku

"Ini aroma parfum Diki kan? "

"Kenapa R-rin.. "

"Rin lo ganti parfum?" tanyaku

"Engga" jawab Rin sebelum masuk ke dalam kamar

Aku hanya mengangguk

"Mungkin cuma kebetulan aja" kataku dalam hati



"Rin bangun dong udah pagi ini,  nanti telat"

"Iiih Vin, lima menit lagi yaa" katanya tanpa membuka mata

Tidak biasanya Rin susah jika dibangunin. Rin pernah bilang,  kalau dia susah di bangunin berarti dia kecapekan karena, semalaman dia dalam wujud bukan manusia

"Rin ngapain semalam? Atau jangan jangan..."


Kriiingg...

Bel baru saja berbunyi, aku dan Rin berlari di koridor sambil berharap supaya tidak ada guru tiba sampai di kelas nanti. Tapi aku dan Rin lagi tidak beruntung hari ini,  ketika sampai di kelas udah ada guru di depan pintu dengan tangan nya yang terlipat didepan dada sambil bicara

"Udah lomba lari nya??" tanya si ibu guru

"KALIAN LARI KELILING LAPANGAN 20 KALI SEKARANG!! JANGAN LAMA!!"

Dengan senang hati aku dan Rin pergi ke lapangan,  toh kami engga akan letih jika di suruh lari

"Itu guru ga nanggung nanggung kasi hukumannya" kata Rin

"Yaa namanya juga kasi hukuman,  pasti ya gitu" kataku

"Kan gara gara lo juga kita di hukum" kataku lagi

"Ehehe maaf dong" kata Rin sambil terkekeh

Aku dan Rin sudah menyelesaikan hukuman tersebut,  tapi kami baru menghabiskan waktu lima menit.  Jika aku dan Rin kembali ke kelas sekarang,  pasti akan dicurigai,  jadi aku dan Rin pergi ke kantin

Saat tiba di kantin aku dan Rin memesan makanan untuk mengisi perut kami yang kosong karena tadi pagi tidak sarapan.

"Rin" panggil ku

"Hm?"

"Semalam lo ngapain?"

"Ngapain?  Gue ga ngapa ngapain" jawabnya

"Jangan bohong,  lo pernah bilang sama gue, kalau lo susah di bangunin waktu pagi berarti semalaman lo engga dalam wujud manusia" ujarku

"Rin jawab gue, lo habis ngapain dengan wujud itu? " tanyaku lagi

Rin masih saja diam dan tidak menjawab pertanyaan ku

"Rin jangan diam aja..  Jawab gue"

"Gue ngebalas Diki semalam!!" jawab Rin tiba tiba yang sukses membuat ku terdiam

"Dan gue ingatin sama lo ya Vin,  gue ga suka lo dekat sama dia. Jangan pernah lo dekat sama dia apalagi sampai lo jatuh cinta sama dia. Lo harus ingat, lo hampir mati gara gara dia!! Dan satu hal lagi, lo harus ingat ucapan ibu kalau kita ga boleh berhubungan sama bangsa vampire !!" kata Rin dengan mempertegas kata vampire

"Bu makanan nya ga jadi aja" kata Rin lalu pergi dari kantin meninggalkanku

"Kenapa Rin semarah itu? " tanyaku dalam hati

"Bu ini uang makanannya ya"

Setelah memberikan uang itu aku kembali kekelas karena bel istirahat juga sudah berbunyi.


























Holla i'm back~
Forgive me about slow update okey 😄

Jangan lupa vote dan coment ya :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love From DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang