08

21 6 0
                                    

"DIKII AWASS!!! DARI ARAH KANAN MU!! "

..

..

..

"Aish kenapa dia tidak dengar"

Seett..

Aku melesat menarik Diki yang baru saja keluar dari warung makan di pinggir jalan itu.

"Aduh!.. "

Saat aku mencari siapa orang tadi,  orang itu sudah menghilang. 

"Apaan sih tarik tarik,  sabar dong"  kataku sambil menoleh ke arahnya

"Lo!? "

"Iya gue. Kenapa? Mau cekik lagi? Silahkan" kataku kesal

Entah dari mana keberanian untuk bicara dengan Diki muncul

"Loh kok jadi marah.  Sensian banget mba"

"Berisik.  Dah gue mau balik" kataku sambil jalan menjauh dari Diki

"Dengan mata kayak gitu,  lo yakin? "

Aku berhenti dan mengambil kaca kecil yang selalu aku bawa di saku celana yang aku pakai

"Kenapa matanya belum berubah lagi" kataku dalam hati

Aku membalikkan tubuhku ternyata Diki sudah pergi

"Lo cari gue? "

Aku membalikkan tubuhku lagi dan sangat terkejut karena jarak aku dan Diki berdiri sangat lah dekat.  Aku memundurkan langkahku, hampir saja aku terjatuh dan dengan cepat Diki menahanku. Kalau ia tidak menahannya entah apa yang akan terjadi pada bakso yang aku beli tadi. Dengan cepat aku berdiri setelah ia menahanku tadi.

"Ma-makasih gue pulang dulu"

Baru saja aku ingin kembali melesat,  tangan ku ditahan oleh Diki

"Masak gue ditinggalin,  kan tadi lo yang narik gue" ujarnya

"Ya kan tadi ada yang mau ganggu lo jadi gue tolongin.  Sekarang gue mau pulang,  gue laper Diki. Kalau mau marah marah besok aja deh ya di sekolah" kataku sambil mengangkat bakso yang kubeli

"Yaudah gue antar balik.  Jangan salah paham,  sebagai tanda terima kasih gue aja ini"

"Iya udah buruan"

<•••>

Akhirnya sampai, setelah beberapa menit berjalan.

"Makasih udah antarin" kataku sambil membuka pagar

"Lo gamau nawarin gue masuk?"

"Emang lo mau masuk?"

"Hahaha ga sih" katanya sambil tertawa

"Diki tertawa?"  kataku dalam hati

"Udah sana masuk,  lapar kan tadi katanya.  Gue pulang" katanya lalu menghilang

Setelah menutup pagar aku langsung saja masuk. Baru 2 langkah aku berjalan

"Vin.. "

Aku kembali menoleh kebelakang

"Makasih juga buat yang tadi" kata Diki lalu menghilang lagi

Aku hanya tersenyum melihatnya kembali hanya untuk berterima kasih
Aku masuk kedalam ternyata Rin belum pulang juga,  aku mengambil mangkuk untuk meletakkan bakso yang ku beli tadi. Saat aku selesai makan aku naik ke kamar.

Drrt...  Drrt...

Ponselku bergetar diatas nakas,  saat aku buka ternyata ada pesan dari Rin

Vin.. Udah makan belum?

Sudah Rin,  tadi aku keluar beli bakso

Yasudah,  tunggu sebentar lagi aku pulang 

Okay

Drrt..  Drrt..

Saat aku ingin meletakkan ponsel di atas nakas,  ponselku kembali bergetar menampilkan sebuah notif pesan. 
Saat aku buka ternyata itu dari Diki.

"Udah di makan baksonya?"

"Kenapa dengan dirinya hari ini? Ada yang salah dengannya?  Kenapa dia baik sekali padaku hari ini?" aku bertanya tanya sendiri lalu tersenyum

"Udah"

"Oke bagus"

Aku tidak membalasnya lagi,  aku meletakkan hp ku di atas nakas lalu turun kebawah karena ada yang menekan bel.

Ting Tong Ting Tong

"IYA SEBENTAR!" teriakku

Suara bel itu semakin kuat, saat aku sampai aku langsung membukanya tanpa melihat terlebih dahulu. 
Awalnya aku mengira Rin yang pulang,  ternyata dan lagi lagi ada yang mengetuk tapi tidak ada orang. Karena aku sudah lelah,  lebih baik aku pergi ke kamar dan tidur.
Baru saja aku naik dua anak tangga,  bel itu kembali berbunyi , aku kembali membukanya dan











"RIN LO KENAPA!? "















TBC

Sorry for typo ~

Jangan lupa vote dan komen :))

Love From DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang