Things that I Hate

79 10 0
                                    


Jam pelajaran pertama hari ini adalah Biologi. Kami diminta untuk membawa satu buah roti per anak sebagai bahan percobaan bakteri. Aku membawa beberapa untuk berjaga-jaga siapa tahu ada yang lupa tidak membawanya.

Roti yang kubawa kusimpan dalam tas ku dan aku hanya duduk santai di bangkuku sembari membaca beberapa hasil laporan penelitian sebelum-sebelumnya di internet.

Tak selang beberapa lama, Hayoung datang dan menyapaku. Dibelakangnya tepat, Kuanlin datang bersama Jihoon.

Perbedaannya, Hayoung datang dan langsung duduk dibangkunya, sedangkan Kuanlin ditahan oleh beberapa siswi dari kelas 10 maupun 11 di depan pintu.

"Oppa, ini ada coklat untukmu.."

"Kuanlin-ah, ini ada roti serta susu untukmu."

"Oppa, aku memasak ini hanya untukmu, dimakan nanti ya~"

Aku memandang hal itu dengan begitu geli. Apa-apaan mereka itu, menggangu ketertiban kelasku. Ingin rasanya aku mengusir wanita-wanita itu tapi aku juga akan melanggar hak mereka dalam melakukan hal yang mereka inginkan.

Pandanganku kembali fokus pada artikel yang muncul di layar handphoneku ini. Meski kegiatan di depan pintu kelas itu menarik emosiku, aku berusaha tidak memperdulikannya kali ini. Jelas itu adalah satu lagi hal yang bisa menjadi alasan kenapa aku perlu membenci Kuanlin. Aku benci orang yang mengundang penggangu.

"Hey Hayoung, hey Seoyeon!" Jihoon menyapa kami begitu Ia masuk kelas.

Kedatangan pria kecil ini membuatku kembali melirik ke arah pintu untuk mencari temannya. Aku hanya penasaran kenapa Ia masih belum masuk juga.

Begitu aku melihat kesana, Ia langsung masuk kelas dan mata kami bertemu. Dia tersenyum padaku sedangkan aku mengalihkan pandangan ke Jihoon lagi.

"Oh iya, hey juga Jihoon~" Jawab Hayoung dengan manis.

180° berbeda dengan temanku itu, aku hanya tersenyum kecil untuk membalas Jihoon.

"Kalian tidak lupa dengan kerja kelompok sepulang sekolah nanti, kan?" Kata Jihoon.

"Oh nanti ya, dirumah Seoyeon kan?" Kuanlin tiba-tiba ikut pembicaraan kami. Dia bertingkah sok asik dan sok kenal dengan kami. Aku benci hal itu.

Aku menyeritkan dahiku dan memicingkan sebelah mataku padanya supaya dia sadar betapa aku membencinya.

"Iya, nanti aku naik mobilnya Seoyeon kesana, mungkin kalian mau ikut naik mobilnya? Sekalian saja.." Hayoung menawarkan.

Enak saja dia bicara, aku kan hanya setuju jika membawanya, bukan pria-pria dekil ini.

Tapi aku tak bisa mengomel, diam seribu bahasa adalah pilihan yang tepat. Aku sok-sok an sibuk dengan bacaanku di handphoneku ini.

Untung mereka tak sampai berbasa-basi lama dan guru kami datang. Aku menyiapkan seisi kelas dan memberi aba-aba untuk memberi salam seperti biasa. Beginilah kehidupan ketua kelas. Dulunya waktu sekelas dengan Daehwi, dialah ketua kelasnya meskipun dia peringkat 4.

***

Lai Kuanlin POV

Penutup hari ini adalah pelajaran Kimia Unsur dari Park Ji Sung saem. Seo Yeon memimpin untuk memberi salam begitu bel dibunyikan. Sikap dinginnya itu cocok sekali untuk disandingkan dengan sikap wibawanya.

Meski kami duduk bersebelahan, Ia jarang menoleh ke arahku, mungkin trauma karena kejadian hari pertama itu haha. Kuakui wanita ini pintarnya kelewat batas, Ia bahkan sudah seperti asisten dosen saja saat eksperimen bakteri tadi pagi.

REVERSE || Lai Kuanlin (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang