Come to You

57 8 0
                                    


Lee Seoyeon POV

Seoul, hai!

Tiga hari menghabiskan waktuku di Jepang hanya dengan bersantai di hotel mewah, sesekali datang ke pertemuan penting atau hanya membaca buku di kamar hotelku tidak semenarik itu.

Aku baru tiba tepat jam 01.00 dini hari tadi pagi dan harus berangkat sekolah pada pukul 07.00 pagi.

"Seoyeon-ah, Ayah baru saja bicara pada kepala sekolahmu." Ucap Ayahku ketika kami sarapan bersama di meja makan.

"Bicara tentang apa?" Tanyaku.

"Appa meminta agar kau dan Hayoung dipindahkan ke kelas Daehwi." Jawabnya.

"Mwo?!"

***

Aku benci Ayahku.

Sepanjang perjalanan sekolah, perkataan itulah yang terngiang dalam kepalaku.

Sekarang aku sadar, perkataan Kuanlin semuanya benar. Mengapa aku harus menuruti semua keinginannya. Selama ini aku berusaha melakukan segalanya, tapi kali ini dia sudah kelewatan batas. Meski begitu, aku tak tahu harus melakukan apa agar semua ini tak terjadi sesuai keinginannya. Aku juga tak mungkin meminta bantuan siapapun karena mereka malah akan bertanya apa alasannya. Itu juga akan menjadi lebih menyulitkan.

Hari ini, meski sudah 1,5 tahun lebih aku bersekolah disini, untuk kedua kalinya aku merasa seperti murid baru. Kim saem mengatakan jika hari ini aku sudah harus belajar di kelas Daehwi. Aku menolaknya, tapi Ia pun tak bisa bertindak apa-apa. Ini perintah, katanya.

Well, nothing I can do too.

Padahal hari ini aku sudah menyiapkan oleh-oleh untuk keempat teman baruku itu dan berusaha berbaikan dengan mereka. Kurasa ini bukan waktu yang tepat.

Aku menghampiri loker kelas 2-2. Aku melirik kearah 4 loker dengan nama Lai Kuanlin, Park Jihoon, Hwang Minhyun dan Kang Daniel. Di dalam tasku ada 4 buah bola-bola coklat matcha yang memang kusiapkan untuk mereka. Aku meletakkan masing-masing coklat itu di loker mereka, tapi loker Daniel dikunci. Tidak biasanya murid mengunci lokernya kecuali jika liburan. Akhirnya tersisa satu coklat itu kuletakkan di loker Kuanlin, entah apa alasanku memberinya lebih, aku hanya ingin.

Saat aku membuka lokerku sendiri, ada sepucuk surat yang masih rapih dan belum dibuka. Kurasa seseorang baru saja meletakkannya disana karena surat itu masih hangat.

Aku berniat untuk membaca surat itu, namun bel masuk telah berbunyi, jadi aku hanya meletakkan surat itu di tasku dan pergi ke kelas baruku.

***

Lai Kuanlin POV

Secara nengejutkan Kim saem mengatakan jika Minhyun harus menggantikan Seoyeon sebagai ketua kelas karena Seoyeon telah dipindahkan ke kelas 2-1, kelas Daehwi. Bukan hanya Seoyeon, tapi Hayoung juga.

Kini suasana kelas semakin terasa sepi sejak kosongnya 2 bangku disampingku itu. Selain mereka, Daniel juga tiba-tiba pergi tanpa mengucapkan apa-apa. Ia tak bisa dihubungi.

"Ini pasti ada sesuatu, kan?" Tanya Minhyun saat aku, dia dan Jihoon sedang makan siang bersama.

"Aku merindukan makan siang kita bertujuh.." Ucap Jihoon.

"Kuanlin, kau tahu sesuatu, kan?!" Minhyun bertanya padaku.

"I don't know! Stop asking it to me!"

REVERSE || Lai Kuanlin (Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang