Chapter 2

71 23 7
                                    

,
,
,

Irene pada saat itu sudah berusia 10tahun , ia berlari ke dalam rumah seraya membawa hasil laporan sekolahnya. Nampak sang ibu tengah sedang membaca majalah di ruang tamu.

"Mommy..mommy.. Lihatlah hasil laporan sekolahku , aku jadi juara 1 lagi di kelas."

"Anak mommy pandai sekali , Selamat yaa sayang."

"Terimakasih mommy , oh..iya Daddy dimana mommy , aku ingin memberitahunya kalau aku juara 1 lagi."

"Daddy di ruangan kerja sayang , sedang mengerjakan sesua...."

"Maria!!!"

Teriakan keras menggeleggar dari arah tangga , itu Daddynya yg tampak sangat marah menuruni anak tangga mendekat menuju ibunya dengan nafas menggebu & matanya memerah.

"Maria! Apa ini , apa maksud dari pesan pesan di dalam ponselmu ini. Kau berusaha mengkhianatiku?!"

"Apa yg kau bicarakan Charlie , dan kenapa kau memegang ponselku?! Itu privasiku! Kau tidak seharusnya ikut campur urusanku!"

"Apa katamu! Aku suamimu! Aku berhak marah atas perbuatanmu! Kau sudah keterlaluan! Aku bekerja menghasilkan begitu banyak kekayaan hanya untukmu dan Rene Tp kau..ternyata bermain api di belakangku!"

"Aku tidak butuh kekayaanmu! Jika aku mau , aku bisa menyaingi kekayaanmu , Charlie. Karena sudah terjadi seperti ini , sebaiknya kita segera mengurus perceraian kita! Aku sudah tidak tahan hidup denganmu yg selalu sibuk dengan pekerjaan & tidak memperdulikanku."

Irene yg sedari tadi hanya diam & menangis , akhir berbicara lantang.

"Mommy! Apa yg mommy katakan , bagaimana aku bisa hidup jika Bumi dan Langitku harus berpisah? Aku mohon mommy..daddy jangan lakukan ini.."

"Diam Irene! Sebaiknya sekarang kau masuk ke kamar! Daddy ingin berbicara dengan mommymu.."

"Tapi Daddy...."

"Masuk kataku!!"

Irene menoleh ke arah mommy & daddynya secara bergantian.
"Maafkan mommy , Rene Sayang.."

Irene berlari menuju kamarnya , membanting pintu & menangis sejadi jadinya.

,
,
,
,

"Nona Irene..Nona Irene.. Bangunlah..kita sudah sampai."

Irene terbangun dengan kaget , peluh bercucuran di wajah cantiknya.

"Maaf tuan felix , aku tertidur.."

"Tidak apa nona , apa nona baik baik saja??"

Chance (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang