Brakkkk!
"Arrghh!"ringis irene kala kepalanya sedikit berdenyut mengeluarkan darah.
"Kau tidak apa apa??" itu Kevin yg berlutut di depan Irene."Kepalamu berdarah!" Kevin terdiam sesaat , ia mencium bau darah Irene yg begitu menggiurkan , membuat Kevin kehilangan kesadarannya sesaat hingga pikirannya kembali normal setelah kedatangan Ceye.
"Apa yg terjadi?"tanya Ceye yg baru saja datang dan langsung menahan kening Irene dengan saput tangan miliknya yg terluka mengeluarkan darah.
"Aku tidak sengaja tuan.. Aku hanya ingin mengembalikan ponsel miliknya yg tertinggal di dalam kelas tapi nona Irene berlari dan ia menabrak ujung kaca papan mading yg sedikit terbuka ini" jelas kevin sedikit terbata seraya menunjuk ujung pintu kaca yg terbuka di atas kepalanya.
Stefan yg melihat dari kejauhan dengan segera menghampiri "Apa kau tidak apa - apa dear?" yg hanya di tatap Irene dengan wajah menahan perih.
"Maafkan saya Tuan Stefan , saya tidak bermaksud membuat nona Irene celaka." Kevin tertunduk.
"Tidak apa - apa Kevin , kau datanglah nanti ke ruanganku setelah aku selesai mengobati Irene. Ada yg ingin aku bicarakan."
"Dan kau Ceye., antarkan Irene ke ruang kerjaku , aku akan mengobatinya" yg di balas anggukan oleh Ceye dan dengan segera ia memapah Irene."Ponselku..." ucap Irene dingin menadahkan tangan ke hadapan Kevin.
Kevin menatap Irene gugup & menyerahkan ponsel milik gadis cantik itu "Maafkan saya Nona."
Hanya di balas dengan tatapan kesal oleh Irene.
Setelah kepergian Ceye & Irene , Stefan memegang pundak Kevin dan menyusul gadis itu ke ruangannya."Hmnn.. Susah sekali berteman dengannya" Kevin bernolog sedih.
"Kevin.. siapa gadis itu?" seseorang lelaki tampan datang menghampiri & bertanya kepada Kevin.
"Uhh..Tuan muda.. Sejak kapan anda di sini?" Kevin terlihat sedikit gelagapan.
William berdecak pelan "Ck.. Kita itu dari kaum yg sama , tapi kenapa kehadiranku tidak bisa kau ketahui dan juga jawab pertanyaanku siapa gadis itu , mengapa Ayah & Kak Ceye begitu perhatian padanya?"
Kevin yg tidak tau harus menjawab apa hanya mampu tertunduk.
"Hey..kau tidak dengar ya aku bertanya?!"
"Gadis itu adalah kesayangan Lord Stefan , kenapa sih kau sangat ingin tau Kak?" gadis berambut blonde menjawab dari kejauhan. Lalu Willian berbalik dan menatap sang pemilik suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chance (Hiatus)
FantasyHidup Irene atau 'Rene' yg tadinya begitu monoton dan sangat datar akibat perceraian orang tuanya , seketika berubah semenjak ia di pindahkan oleh ibunya dari Florida ke Forks. Bertemu dengan lelaki yg sangat dingin juga mempesona mampu menyedot sel...