Chapter 28

2.4K 397 97
                                    

Sasuke membuka mata seketika ketika menyadari tangan seseorang yang digenggamnya mulai bergerak-gerak. Ia segera melepaskan tangan orang itu dan menutup mulutnya dengan tangan serta menguap.

Sepanjang malam Sasuke tertidur di atas kursi sambil menyandarkan kepala pada besi yang merupakan tepian kasur rumah sakit. Semalam Itachi tertidur sambil mengenggam tangan Sasuke, dan Sasuke tak berniat melepaskannya hingga ia sendiri akhirnya juga tertidur.

"Ohayou," ucap Itachi dengan riang. Moodnya sangat baik setelah menghabiskan seharian penuh bersama Sasuke. Dan ia semakin senang karena berpikir kalau ibunya akan sembuh setelah ia memberikan ginjalnya.

"Hn. Ohayou," ucap Sasuke sambil menguap. Tubuhnya terasa pegal dan ia memiringkan kepala untuk meregangkan lehernya yang terasa kaku.

"Sasuke ngantuk? Tidur disini," ucap Itachi sambil seraya menepuk kasurnya.

Sasuke menggeleng. Ia bukan seorang pasien, sehingga rasanya tidak etis jika ia tidur di ranjang pasien.

"Sasuke bohong, ya?"

Sasuke terkejut mendengar pertanyaan Itachi. Sejak kapan lelaki itu mulai mempertanyakan jika seseorang membohonginya atau tidak. Setahunya, Itachi tak cukup pintar untuk menyadari seseorang sedang berbohong.

"Tidak."

"Kok Sasuke menguap?"

Sasuke tersenyum tipis, "Aku akan tidur di ruang tunggu setelah mengantarmu ke ruang operasi."

"Di kursi?"

"Hn."

"Nanti pegal. Sasuke jangan tunggu aku."

"Hn? Kau tidak takut?"

Pertanyaan Sasuke dibalas dengan senyuman oleh Itachi. Lelaki itu menatap sang adik lekat-lekat dan meletakkan kedua jarinya di kening Sasuke.

"Tidak, tuh."

Sasuke seolah meyakinkan dirinya kalau Itachi akan baik-baik saja dengan bertanya seperti itu. Sebetulnya ia sendiri yang merasa ketakutan, dan ia memilih berpura-pura terlihat berani dengan menanyakan hal itu pada Itachi.

"Kalau aku tidak bangun lagi, Sasuke baik-baik saja, 'kan?"

Sasuke benar-benar terkejut mendengar pertanyaan Itachi. Untuk pertama kalinya, Sasuke merasa sang kakak bertindak layaknya seorang lelaki dewasa. Namun hal itu malah membuat Sasuke merasa semakin takut.

"Menurutmu?" Sasuke berusaha menyanggah perasaannya sendiri dengan membalik pertanyaan yang diajukan padanya.

"Aku mau Sasuke baik-baik saja. Nggak mau lihat Sasuke nangis."

Sasuke terdiam. Kalau ia kehilangan Itachi, bagaimana ia akan menghadapi ibunya? Yang terpenting, bagaimana ia akan menghadapi dirinya sendiri? Ia akan merasa sangat bersalah karena mengusulkan Itachi untuk memberikan ginjal pada ibunya.

"Janji sama aku, ya?"

Itachi memperlihatkan kelingkingnya dan Sasuke segera mengaitkannya. Ia terlihat tak memiliki keraguan sama sekali meski sesungguhnya ia tak yakin jika ia bisa menepatinya.

"Kau akan baik-baik saja. Kalaupun kau tidak ada, hidupku juga baik-baik saja."

Detik selanjutnya, Sasuke menyesali apa yang baru saja ia katakan. Ia bermaksud mengucapkan sesuatu agar Itachi merasa tenang dan tidak berpikir berlebihan menjelang operasi, tetapi ia malah mengucapkan kalimat yang menyakitkan.

Itachi tersenyum dan ia mengulurkan tangan, membelai kepala Sasuke sebelum menepuknya dengan lembut. Sejak dulu ia begitu senang menepuk-nepuk Sasuke seperti ini hingga berubah menjadi suatu kebiasaan.

Beat of Summer (Sasuke x Sakura Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang