Chapter 25

2.5K 380 21
                                    

Jam telah menunjukkan pukul setengah delapan dan seharusnya Sasuke berangkat ke kantor agensi saat ini. Ia harus menghadiri rapat yang akan diselenggarakan pukul delapan, namun kini ia masih berada di depan ruang ICU dan duduk sambil menopang kepala dengan salah satu telapak tangan.

Sasuke tak mungkin membawa Itachi ke kantor agensi karena ia harus menghadiri rapat dan pergi ke kantor polisi sesudahnya, namun ia juga tidak mungkin meninggalkan Itachi sendirian di rumah sakit.

Sasuke benar-benar sudah kehabisan akal. Ia tak mungkin menitipkan Itachi pada salah satu temannya yang rata-rata sudah berangkat kerja saat ini. Ia bisa saja menebalkan muka dengan menitipkan Itachi pada salah satu anggota band Gaara, tapi sebetulnya ia tidak begitu akrab dengan mereka. Ia tak ingin merepotkan orang yang bahkan tidak terlalu dikenalnya.

Tuhan seolah menjawab kekhawatiran Sasuke ketika ia mendapati sosok ibu Naruto dan ibu Sakura yang berjalan bersama di kejauhan. Kedua wanita itu terlihat sangat khawatir dan berjalan dengan langkah cepat.

Sasuke merasa dirinya sangat tidak sopan, tetapi barangkali ia bisa meminta tolong pada kedua teman ibunya untuk menggantikannya mengawasi Itachi untuk sementara.

"Halo, Kushina-basan, Mebuki-basan," sapa Sasuke seraya menundukkan kepala dengan sopan ketika kedua wanita itu berjarak beberapa langkah darinya.

Mebuki melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan melirik Sasuke serta Itachi yang sedang tidur di atas kursi.

"Aku sudah dengar semuanya dari Sakura. Untuk sementara biar Itachi bersamaku saja. Bukankah kau harus menghadiri rapat setengah jam lagi?"

Sasuke merasa tidak enak karena Sakura sampai memberitahu ibunya. Jangan-jangan wanita itu sampai menyuruh ibunya untuk cepat-cepat datang karena tahu kalau ia tak mungkin membawa Itachi ke kantor agensi.

"Maaf merepotkan. Anikiku mungkin akan merepotkan kalian. Sikapnya tidak berbeda dengan anak kecil meski tubuhnya dewasa," ujar Sasuke.

Kushina menepuk bahu Sasuke dengan keras, "Hey! Kau pikir aku ini apa? Aku teman baik ibumu, tahu. Saking akrabnya sampai-sampai aku pernah menyusuimu. Kenapa aku harus kerepotan karena harus menjaga Itachi-kun?"

Kushina terlihat santai dan percaya diri dengan ucapannya, namun wajah Sasuke langsung memerah dan ia memalingkan wajah. Sebagai pria dewasa, otaknya mulai memikirkan sesuatu yang liar ketika mendengar ucapan Kushina.

Seolah bisa membaca pikiran Sasuke, Kushina langsung menepuk lengan Sasuke dengan keras hingga lelaki itu tersentak, "Ck! Pasti membayangkan yang aneh-aneh, ya? Dasar! Kau sama mesumnya dengan putraku!"

Kushina melirik Mebuki dan merengut, "Uh.. kau beruntung sekali punya anak perempuan yang manis dan tidak mesum. Mikoto juga beruntung punya anak yang polos seperti Itachi-kun. Anakku sama sekali tidak imut."

Sasuke hanya bisa terdiam dan mengamati Kushina yang merengut di depan Mebuki. Kini ia mengerti darimana Naruto mewarisi sifat bawel dan berlebihan itu.

Setelah dipikir-pikir, sepertinya ia mewarisi nasib ibunya yang harus berhadapan dengan orang yang sangat bawel dan berlebihan. Jika ibunya harus menghadapi Kushina, maka ia harus menghadapi Naruto, putra Kushina yang sama bawelnya.

Kushina kembali menatap Sasuke dan berkata, "Sudahlah, kau pergi saja dan selesaikan urusanmu. Serahkan saja Itachi-kun yang imut dan polos ini padaku. Nanti kau bisa menjemputnya di rumahku."

"Baiklah, saya akan pergi. Terima kasih atas bantuannya," ujar Sasuke seraya kembali menundukkan kepala.

Sasuke baru saja akan melangkah ketika Kushina mendadak memeluknya serta menepuk punggungnya serta tersenyum, "Selamat berjuang! Kuharap masalahmu cepat selesai. Mikoto pasti akan sangat senang ketika dia sudah sadar nanti."

Beat of Summer (Sasuke x Sakura Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang