"Sejak awal aku sudah tidak setuju dengan keputusan untuk menawari Black Ash ke label ini. Meskipun mereka berbakat, mereka berbahaya jika sampai terlalu populer." ucap seorang lelaki berambut hitam panjang seraya menatap Tsunade.
"Sangat sulit menemukan berlian yang hanya memerlukan sedikit usapan untuk bersinar. Mereka berbakat, penampilan mereka juga menarik," sahut Tsunade pada lelaki yang telah bekerja sama dengannya selama lebih dari dua dekade.
Tsunade menatap wajah sahabatnya lekat-lekat. Lelaki itu terlihat tak jauh berubah dibanding ketika usianya tiga puluh tahun berkat puluhan operasi plastik dan suntik botoks.
"Sejak awal aku sudah merasa kalau bocah Uchiha itu terlalu berbahaya untuk berada di industri seperti ini. Keluarganya terkenal, namun bukan terkenal dengan cara yang positif dan menyembunyikan rahasia. Lihatlah apa yang terjadi sekarang. Bocah itu menjadi boomerang bagi kita."
Seorang lelaki berambut putih dengan tubuh tinggi besar menganggukan kepala, "Kali ini aku setuju dengan Orochimaru. Kami bahkan sampai mencari tahu soal setiap personil karena kau begitu tertarik pada band itu."
Kening Tsunade berkerut. Kepalanya terasa seolah akan meledak karena memikirkan masalah yang datang bertubi-tubi. Saham label mereka bahkan sampai turun meski tidak sampai anjlok karena para fans bukan memboikot band dan label secara keseluruhan, melainkan hanya satu orang. Setidaknya, hal itu tidak akan memberi pengaruh yang sangat signifikan hingga membuat saham turun drastis.
"Diamlah!" seru Tsunade dengan kesal. "Aku mengajak kalian bertemu untuk membahas pemecahan masalah saat ini, bukan untuk meyalahkan keputusan di masa lalu!"
Jiraiya, si lelaki berambut putih, terdiam seketika dan menatap Orochimaru. Kedua lelaki itu saling bertatapan, seolah meminta pertolongan satu sama lain.
Tsunade mendengus kasar. Kedua lelaki itu sama sekali tak berubah dibanding sejak pertama kali ia mengenalnya lebih dari empat puluh tahun yang lalu. Dulu mereka bertiga adalah teman satu sekolah dan Jiraiya adalah orang yang jahil dan cabul. Mereka bertiga sama-sama memiliki impian untuk membentuk band dan memulai karier sebagai pemusik jalanan setelah lulus sekolah. Pada akhirnya mereka sukses dan memutuskan membentuk label mereka sendiri. Kini label mereka pun sudah sukses dan menaungi banyak band-band populer.
"Aku berniat mengetahui siapa yang melakukannya. Setelah kita menangkapnya, kita harus membawanya ke ranah hukum dan mengeksposnya sebisa mungkin demi meningkatkan kepercayaan fans," ujar Jiraiya.
Orochimaru menatap video dari blog yang telah ia putar beberapa kali. Ia berusaha mengamati detil demi menemukan petunjuk. Dan mendadak ia menjentikkan jari secara refleks, membuat Tsunade dan Jiraiya menatapnya.
"Kalau diperhatikan, sepertinya bocah Uchiha dan Kakashi sedang merokok di luar ruangan, namun masih berada di bagian studio. Sepertinya siapapun yang diam-diam merekamnya berada di dalam bangunan yang sama. Kurasa ada orang dalam yang menyusup," ujar Orochimaru.
"Ah!" Tsunade berseru. Ia menatap video itu dan menyeringai. "Sepertinya aku harus mencari informasi dari Hatake mengenai orang yang kemarin berada di studio. Lalu kita bisa meminta 'orang-orang itu' untuk menginterogasi mereka."
Jiraiya dan Orochimaru tak memiliki pilihan selain membiarkan Tsunade melakukan apapun yang diinginkannya. Bagaimanapun juga, keputusan Tsunade adalah yang terbaik. Setidaknya label mereka dapat bertumbuh pesat berkat bekerja sama dengan kelompok bawah tanah.
.
.
Sakura berjalan menuju apartemen Sasuke dengan perasaan tidak enak. Ia takut kalau Mikoto sudah mengetahui apa yang terjadi dan ia tidak tahu bagaimana ia harus menghadapi wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat of Summer (Sasuke x Sakura Fanfiction)
Hayran Kurgu(Tetralogi Empat Musim : Summer) Uchiha Sasuke adalah drummer band rock terkenal yang digilai banyak wanita dan bahkan dirumorkan menghilang setiap selesai konser untuk bercinta dengan salah satu fansnya. Namun sangat sedikit orang yang mengetahui...