Chapter 34

2.8K 395 59
                                    

Sasuke masih tak habis pikir jika ia baru saja menyatakan perasaannya pada Sakura kemarin sore dan kini telah menjadi kekasih wanita itu. Semalam ia tidur dengan senyum di wajahnya dan pagi ini ia terbangun dengan tubuh yang terasa jauh lebih segar.

Kemarin sore Sasuke seolah dikuasai oleh emosi hingga ia secara spontan menyatakan perasaannya begitu saja. Setelah merasa lebih tenang sekarang, Sasuke sendiri bertanya-tanya bagaimana bisa dirinya bertindak begitu impulsif dengan menyatakan perasaan pada Sakura?

Sebetulnya bukan tanpa alasan Sasuke langsung menyatakan perasaan begitu saja pada Sakura. Ia sudah menyimpan perasaan yang anehnya sama sekali tak bisa ia hilangkan selama bertahun-tahun. Bahkan ketika Sakura memiliki kekasih ketika SMA, Sasuke merasa kecewa. Dan ketika wanita itu putus setelah dikhianati kekasihnya, Sasuke merasa marah sekaligus lega di saat yang sama meski ia tahu kalau ia tak seharusnya merasa seperti itu.

Sasuke mulai mempertimbangkan untuk menyatakan perasaan yang semula ingin ia hilangkan ketika ibunya menyarankannya untuk mengejar gadis yang ia sukai agar gadis itu tidak berpaling karena berpikir bahwa Sasuke tidak menyukainya.

Dan kata-kata Sakura mengenai seorang gadis yang bahagia berjuang bersama dengan Sasuke jika gadis itu sungguh mencintainya membuat Sasuke semakin yakin kalau ia harus menyatakan perasaannya sesegera mungkin.

Bagi Sasuke, tak ada lagi wanita yang lebih memenuhi kriterianya ketimbang Sakura, sekalipun wanita itu mungkin lebih cantik, lebih kaya dan lebih populer dari Sakura. Ketika Sasuke mengalami masalah, wanita itu tetap berada di sisinya dan berusaha membantunya. Ketika ia mendapat fitnah dan para fans berpaling darinya, wanita itu tetap percaya padanya. Dan wanita itu sudah tahu segala kesulitan yang dilaluinya, namun masih tetap bersedia bersamanya.

Ketika bersama Sakura, Sasuke merasa kalau ia bisa menjadi dirinya sendiri yang sebetulnya emosional meski tidak menunjukkannya secara terang-terangan. Ia tak perlu menjadi sosok glamor dan seolah tak memiliki beban seperti yang ia tampilkan di hadapan publik.

Seandainya Sasuke tak menyatakan perasaannya kemarin, ia tak yakin akan menemukan wanita lain yang seperti Sakura sepanjang sisa hidupnya. Dan sikap-sikap yang ditujukan Sakura padanya membuatnya semakin mencintai wanita itu hingga perasaannya terasa sesak dan harus segera diluapkan melalui pernyataan cinta.

Terdengar suara notifikasi di ponsel Sasuke dan ia segera mengeceknya. Terdapat sebuah pesan dari Sakura yang nama kontaknya masih tetap tertulis 'Sakura', bukan 'Honey' atau kata apapun yang sejenis.

------------------------------------------------------

From : Sakura

Pagi, Sasuke-kun.

-------------------------------------------------------

Pesan itu semakin meyakinkan Sasuke kalau kemarin ia memang sudah menjadi kekasih wanita itu. Sebelumnya Sakura tak pernah menyapanya begini dan langsung saja mengirim pesan apapun yang ingin dikatakannya.

Sasuke terdiam dan berpikir sejenak. Ini kali pertamanya memiliki kekasih dan ia tidak tahu apa yang seharusnya ia katakan kalau mendapat pesan seperti ini.

------------------------------------------------------

To : Sakura

Pagi.

------------------------------------------------------

Sasuke segera mengirimkan pesan itu dan setelah pesan terkirim, Sasuke membaca ulang pesannya. Jawabannya tidak aneh, kan? Atau mungkin pesannya terlalu singkat hingga Sakura mungkin berpikir kalau ia merasa terganggu dengan pesan wanita itu.

Beat of Summer (Sasuke x Sakura Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang