Seulgi akhirnya mengingat kembali mimpi kemarin malam, dia pertama kali memimpikan Joohyun selama beberapa tahun ini.
Dia menatap jauh punggung Irene yang berada di atas panggung. Sekeliling dipenuhi dengan orang, mereka ada yang sedang teriak, bertengkar dan berisik ingin mendapat buket bunga pernikahan.
Joohyun melempar buket bunga itu ke belakang, Seulgi hanya diam di tempat dan melihat buket bunga itu jatuh tepat di depannya.
Dia meraihnya, tetapi buket bunga melewati tangannya dan jatuh ke bawah.
Kelopak bunga merah yang cerah meleleh menjadi darah, dan dia melihat air mata Joohyun di balik cahaya.
…
Joohyun sudah sangat lama menunggu di ruang make-up.
Seulgi lagi istirahat di dalam mobil. Seulgi terbangun dari tidurnya karena suara ketukan jendela mobilnya, dia menatap orang itu dengan tajam karena telah mengganggu tidurnya.
“Apa Anda Kang Seulgi-ssi? Joohyun-ssi sedang menunggu Anda di ruang make-up”
“Iya, tunggu sebentar.”
Seulgi segera bangun dan buru2 membuka pintu keluar. Dia meringis kesakitan karena kepalanya terkena pintu mobil, bahkan sampai di depan pintu ruangan dia masih terasa sakit.
Orang yang membawa dia datang langsung pergi setelah membuka pintu untuknya, dan di ruangan besar ini hanya ada mereka berdua.
Joohyun sedang melihat ke cermin dan memasang anting2. Seulgi yang merasa canggung pura2 batuk untuk mendapat perhatiannya.
“Seulgi.”
Joohyun memanggil dia dengan manis dan mengangkat rok berjalan ke arah Seulgi.
“Apa aku cantik?”
Seulgi yang terkejut hanya bisa mengangguk2kan kepalanya.
“Kalo gitu…bantu aku mengambil foto.”
Joohyun menyerahkan hpnya kepada Seulgi, Seulgi hanya menatap kosong ke layar kunci hp.
Foto selfie itu sudah lama dihapus oleh Seulgi, tetapi Joohyun masih menyimpannya.
Seulgi membuka kamera, Joohyun sudah membentuk pose di tempat yang tidak jauh, senyumannya terlihat sangat bahagia.
“Foto yang bagus ya.”
Dia berdiri di dekat jendela dan menyipitkan matanya di depan kamera. Wajahnya dinyinari oleh cahaya.
Kenangan di mana melihat dia memakai sepatu seluncur berusaha untuk berdiri di atas es, tetapi tidak lupa juga melihat ke arah kamera dengan tangan V.
Suara seperti madu melekat di hati, dan mengeluarkan suaranya yang amat lembut.
“Foto yang bagus ya”
Kenangan kembali muncul di pikirannya, kecantikan orang itu tidak pernah berubah.
Jadi, di terakhir, dia kembali menjadi beruangnya si kelinci untuk kali ini.
Ini benar2 terakhir kali.…
“Ayo kita keluar,” Seulgi bantu merapikan gaunnya.
“Apa dia akan suka aku yang kayak gini?” Joohyun menatap Seulgi dari cermin.
“Pasti, dia pasti menyukainya.”
“Kalau… kamu?”
Seulgi terdiam. Dia tersenyum dan meletakkan tangannya di bahu Joohyun dan berkata.
“Sudah waktunya untuk pergi.”
“Sebentar.”
Joohyun mengucapnya dengan lembut. Membalikan badan, tangannya memegang lengan Seulgi kemudian memakai sepatu hak tingginya. Seulgi hanya menatap matanya yang jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
《SeulRene》Pernikahan (✔)
ContoBae Joohyun: "Awalnya aku pikir, kalo dia berani merebut, aku juga berani pergi dengan dia" Kang Seulgi: "To like is to run wild, to love is to restrain. Tetapi, sampai saat ini aku baru sadar bahwa rasa cinta itu tidak dapat ditahan."