Karna kawan kita baetoujours, aku akan menulis sequel untuk ff ini. Tapi mungkin gak panjang trus berakhir dengan bad ending lagi:)
Selamat membaca“Eonnie, lagi sibuk?”
Telepon mendadak dari Yeri membuat Joohyun jadi sedikit panik. Terakhir mereka saling menghubungi sudah sangat lama. Anak yang dulunya nakal kini sudah menjadi artis terkenal yang mengelilingi dunia. Dua hari yang lalu Joohyun baru saja menonton drama baru Yeri, dia dengar sepertinya rating drama itu sangat tinggi. Orang yang sesibuk ini bagaimana bisa punya waktu luang untuk telepon dengan dirinya?
“Ada apa?”
“Itu…”
Joohyun bisa membayangkan Yeri yang sedang menggigit bibir bawahnya di seberang sana. Dia teringat di saat Yeri masih SMP. Yeri memegang seragamnya yang sudah kusut dan berjalan ke arahnya sambil mengerutkan keningnya karena malu untuk meminta Joohyun untuk menyetrika seragam sekolahnya.
“Nanti sore ada waktu?…Mau gak kita berkumpul? ”
“Sama…Seulgi eonnie juga…”“Tapi sore ini ada rapat orang tua di sekolah Jisoo” (anggap saja di sini Jisoo itu anak Irene)
Tanpa sadar dia menolaknya. Tapi memang benar, di dalam lemari pakaian sudah tergantung pakaian dan aksesoris yang sudah disiapkan oleh Joohyun. Pakaian yang sudah simpan di lemari dalam waktu yang lama kini terlihat kembali. Pakaian itu sudah sedikit kusut. Dia pikir dulu sepertinya pernah lihat gaun cokelat yang mirip dengan ini.
Dia sedang menggambar alisnya dengan hati-hati. Perkataan Yeri membuat garis yang berwarna cokelat tua berhenti di ujung alis.
“Bisakah eonnie… nggak usah pergi?”
Pertanyaan ini tergesa-gesa keluar dari mulutnya. Walaupun sudah menjadi artis tapi masih saja tidak bisa menahan dirinya, Joohyun diam-diam menertawakan dia masih seperti bocah.
“Kalau gitu bisa-bisa Jisoo kena hukum.”
“Ba…bagaimana sama papanya? Kan papanya bisa pergi.”
“Gak bisa, papanya lagi ada urusan bisnis di luar kota.”
“Besok gimana?”
“Kalau besok…”
Joohyun berhenti. Dia menatap kalender di atas meja dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Eonnie?”
Dia merasa sedikit sesak saat mendengar suara dongsaeng tersayangnya yang hampir menangis.
“Datanglah.”
“Minggu depan Seulgi sudah mau operasi, dia ingin bertemu denganmu.”Alasan untuk menolak yang sudah disiapkan oleh Joohyun seketika hilang semua.
Perasaan yang entah baik atau buruk meledak di dadanya dan melayang di udara. Dia menutup pensil alis tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Garisnya masih berhenti di ujung alis. Garis itu menjadi jaring yang mengerikan, dengan paksa menggambarkan jalan nasibnya.
Dia merasa sedikit gatal di bawah matanya dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh. Tangannya entah terkena bedak cair atau apa menjadi lengket dan melekat, seperti tempat yang dia menyimpan kenangan hingga sudah mau membusuk dan mengeluarkan cairan beracun, sedikit demi sedikit menghabiskan hatinya. Darah memompa ke seluruh tubuhnya, mulai berakar dan tumbuh.
Kepalanya terasa menusuk saat memikirkan Seulgi, di mana orang itu merupakan titik lemah di dalam tempurungnya yang ditutupi racun.
TBC
Mohon maaf bila ada kata2 yang gak jelas:-)
Tolong vote untuk chapter ini klo suka yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
《SeulRene》Pernikahan (✔)
ContoBae Joohyun: "Awalnya aku pikir, kalo dia berani merebut, aku juga berani pergi dengan dia" Kang Seulgi: "To like is to run wild, to love is to restrain. Tetapi, sampai saat ini aku baru sadar bahwa rasa cinta itu tidak dapat ditahan."