4; Before

558 100 3
                                    

Normal Pov

Sejak pagi Chiaki selalu melamunkan perasaannya karena perkataan senpainya kemarin sore. Dirinya sadar jika Oikawa memang selalu seperti itu kepada perempuan, bahkan sudah beberapa kali Chiaki dengar Oikawa berganti kekasih.

"Sebenarnya apasih yang kupikirkan!" gumam Chiaki kesal dengan diri sendiri.

"Ah, Chi-chan! Ada yang harus kita bicarakan," seru Azusa yang sudah menunggu kedatangan Chiaki. Chiaki mengangguk sebagai balasannya dan segera berjalan beriringan dengan Azusa menuju tempat yang sepi agar medapatkan privasi mereka.

"Ada apa?" Azusa menengok ke kanan dan kekiri guna memastikan jika tidak ada yang menguntit mereka.

"Ada gossip yang menyebar, tentangmu dan juga ini mengancam beasiswamu," seru Azusa degan suara yang dipelankan namun dipastikan Chiaki bisa mendengarnya.

"Hah?"

Azusa mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan Chiaki sebuah foto. Foto itu begitu kabur dan seperti diambil dengan sudut ganjil.

"Aku tidak pernah lewat jalan ini," seru Chiaki.

"Memang, dan mereka menganggap jika itu memang benar-benar dirimu," seru Azusa yang terlihat sangat panik.

"Dengar, jangan membelaku karena itu tidak berguna. Aku akan mengikuti permainan orang yang membenciku entah karena apa, oke?" seru Chiaki seraya mengenggam kedua tangan Azusa kuat, dan dibalas anggukan oleh Azusa.

Mereka berdua segera berjalan kembali ke kelas masing-masing, dan saat mereka melewati koridor yang mengarah ke gym, tanpa sengaja mereka berpapasan kembali dengan Matsukawa dan Hanamaki.

"A-ah, ohayou," sapa Matsukawa kikuk.

"Ohayou senpai," balas Chiaki sekenannya dan segera berlalu dari sana.

"Sayuri-san!" Chiaki berbalik karena panggilan Matsukawa.

"Aku minta maaf untuk yang kemarin," seru Matsukawa seraya sedikir beojigi.

"A-ah, kenapa tiba-tiba, dan juga senpai tidak bersalah kok," Chiaki mengibaskan kedua tangannya canggung.

"Aku merasa bersalah karena mengatakan itu padamu yang tidak tau apa-apa."

"Bukan masalah kok, walaupun kelihatannya itu tidak berpengaruh padaku aku tetap akan berterimakasih pada senpai karena memberi tahuku. Arigatou senpai," seru Chiaki.

"Bukan masalah, dan kalau kau membutuhkan bantuanku aku bisa bilang, Sayuri-san," seru Matsukawa seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah, kalau begitu kami permisi," Chiaki dan Azusa segera pergi meninggalkan Matsukawa dan Hanamaki yang masih berada di sana.

Hanamaki memandang Matsukawa dengan pandangan 'kalian membicarakan tentang apa' sehingga membuat Matsukawa meoleh dengan senyum kakunya. Matsukawa menceritakan kejadian kemarin sore pada Hanamaki seraya berjalan menuju gym untuk memulai latihan pagi mereka tentunya.

Sesampainya di gym mereka melihat sosok Arisaki Reina yang merupakan pacar dari sang ace Seijoh a.k.a. Iwaizumi Hajime sedang dicegah sang ace untuk memasuki gym. Hanamaki maupun Matsukawa dapat mendengar umpatan-umpatan yang dilontarkan sosok Reina itu pada seseorang yang berada di dalam gym.

"Ada apa?" seru Hanamaki.

"Kalian datang," seru Iwaizumi yang masih berusaha menahan kekasihnya.

"Lepaskan aku Hajime, aku mau menghajar perempuan sialan di dalam sana!"

"Tenanglah sedikit, ini tidak akan menyelesaikan masalah kau tau, kau bisa membuatnya benar-benar kehilangan beasiswanya," seru Iwaizumi. Reina akhirnya berusaha tenang karena ucapan Iwaizumi, dirinya menurunkan tangan Iwaizumi yang mencekal pundaknya.

If I Know (Oikawa Tooru)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang