1.5 Like That

2.5K 531 2
                                    


Hari ini aku mendapati Haruto yang sedang berada diteras rumahnya dan berbincang-bincang dengan temannya, Keita

Aku berjalan saja melewati rumahnya yang tinggal beberapa rumah lagi sampai ke rumah ku.

Fyi rumah ku dan rumah Haruto 1 blok. Jadi kami sering bertemu. Dan sering bertengkar pula bila bertemu.








"Hey pemarah!"

"(Y/n)!"

"Iya, Keita!"

"Hey pemarah! Aku memanggilmu lebih dulu. Kenapa kau membalas panggilan Keita duluan?!"

"Namaku (y/n), bukan pemarah"

"Kau saja merubah namaku jadi pengganggu"

"Fakta!"

"Kau pemarah, itu juga fakta!"

"Sudahlah. Kalian bertengkar terus"

"Aku mau pulang. Aku duluan yah, Keita. Sampai jumpa, pengganggu!"

"Lihatlah, dia juga merubah namaku"



Menyebalkan! Sehari saja tidak menyebalkan bisa?! -_-








Haruto&Keita pov




"Haru-ya! Kenapa waktu itu kau bilang (y/n) akan menguras waktu ku apabila aku mengantarnya pulang?!"

"Tapi benarkan?"

"Saat aku berlatih bukan untuk perform! Aku hanya berlatih untuk memperkuat dance dan rap ku saja"

"Yah sama saja kan kalau kau akan berlatih"

"Tapi itu tidak utama Haru! Aku bisa latihan kapanpun aku mau. Aku pulang saat itu juga aku langsung bermain game bersama Mashiho"

"Yasudahlah. Itu sudah berlalu"

"Mudah sekali kau bicara"

"Bicara memanglah mudah, Keita"

"Pantas saja (y/n) selalu bertengkar denganmu. Semua karena sikap mu ini"

"Apa dia akan membenciku nanti?"

"Sepertinya akan. Ubahlah sikapmu Haru, atau semua orang tidak akan menyukaimu"

"Aku hanya bercanda"

"Tidak semua orang menanggapinya dengan candaan juga. Kau sudah besar, seharusnya kau bisa berfikir secara dewasa"

"Mengapa kau sekarang menjadi menceramahiku?"

"Hanya mengingatkan mu saja"

"Sejujurnya, alasan aku berkata seperti itu pada (y/n) waktu itu..."

"Apa?"

"Aku tidak suka bila ada orang lain lebih akrab dengannya selain aku."

"Ada apa memangnya?"

"Tak tau. Perasaanku mengatakan bahwa aku ingin memilikinya sepenuhnya"

"Kau sudah mulai beranjak dewasa Haruto. Tapi sifatmu yang tidak dewasa"

"Maafkan aku. Aku hanya ingin mendapat perhatian lebih darinya, itu saja"

Keita mengelus punggung Haruto pelan,,

"Kau akan mendapatkannya. Perjuangkanlah"


[1] thankyou, haruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang