“I will keep it, our promise, I’ll always be with you”
✩
✮ ★ ★
✩ ✮
✮ ★
★ ╰☆╮
✮ ✩
✩
✮ ★
Pagi ini Seongwu sudah sibuk dengan kegiatannya di dapur. Dengan modal resep yang sudah ia kuasai di luar kepala, ia mulai meracik bahan-bahan yang ia perlukan.
Mulai dari tepung terigu, coklat bubuk, telur, gula hingga margarin serta pengembang kue pun ia olah menjadi satu. Brownies, salah satu kue favorite Seongwu sejak dulu. Salah satu kue dengan resep yang paling Seongwu percaya diri untuk membuatnya.
"Sibuk sekali anak mama," sedikit berjenggit Seongwu yang sedang menuangkan adonan ke loyang kini tersenyum ke arah wanita paruh baya yang sepertinya baru saja bangun dari tidurnya.
Wanita paruh baya yang merupakan mama dari Seongwu itu tersenyum berjalan mendekati anaknya lalu melongok seolah melihat kegiatan apa yang dilakukan anak laki-laki manisnya itu dipagi hari seperti ini.
"Brownies lagi?" Seongwu mengangguk mendengar kalimat tanya dari mamanya. "Udah pro ya sekarang tanpa resep," lanjut mama Seongwu setelah melirik di sekeliling bahan masakkan yang berserakkan tidak terdapat buku resep maupun gadget yang biasa Seongwu gunakan untuk mencari resep masakkan baru.
Seongwu terkekeh mendengar pernyataan dari mamanya. "Setahun bikin Ma, masa' iya nggak jago-jago," timpal Seongwu yang kini mulai memasukkan adonan kue dalam loyang ke oven.
Menutup oven dan mengatur waktu panggang kurang lebih 45 menit.
"Setahun ya," gumam mama Seongwu yang membuat perhatian Seongwu sedikit teralih.
Menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu Seongwu hanya bisa tersenyum dan mengangguk. "Iya Ma, sebentar lagi. Satu tahun. Dua belas bulan," tandasnya lrih.
Tak menanggapi lebih, wanita paruh baya itu hanya kembali tersenyum. Mengulurkan tangan kanannya, mengusap pipi anak lelaki semata wayangnya. Mencubit pipinya pelan sebelum kembali mengelusnya sayang.
"Menurut Mama, Daniel bakal suka tidak ya?" tak ingin terlalu larut, Seongwu mengalihkan perhatian mamanya. Lalu melongok ke arah oven yang tengah bekerja. Meskipun belum ada lima menit berjalan.
Sang mama sedikit mendekat, kali ini mengelus pucuk kepala Seongwu sayang lalu ikut melongok melihat kedalam oven dan terlihat lampu pijar warna kuning yang bertanda bahwa oven tengah berkerja.
"Bukannya kamu tau jika Daniel selalu suka kalau itu semua tentang kamu," balas mama Seongwu yang diakhiri dengan kekehan dan membuat Seongwu sedikit merasa malu.
Mamanya benar. Daniel akan selalu suka, selama semua itu tentang Seongwu.
Sedikit cerita soal Seongwu. Pria dengan marga paling langka saat ini, Ong Seongwu adalah pria 24 tahun dengan paras tampan dan manis disaat yang bersamaan, yang kini sedang sibuk-sibuknya merintis karir.
Bukan, bukan sebagai baker meskipun ia sedari tadi sibuk mengadoni dan memanggang kue. Seongwu kini tengah merintis karir di sebuah perusahan berbasis IT sebagai senior developer. Sangat berbanding terbalik dengan hobi memasaknya.
YOU ARE READING
POWER OF DESTINY
Algemene fictie11 songs - 11 stories - 11 authors 1 collaboration - 1 love ONGNIEL POWER OF DESTINY "Born to be Destined" ⚠BXB