✧ Beautiful Part 2 ✧

3.7K 554 820
                                    

Ini adalah cerita dibawah langit musim dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini adalah cerita dibawah langit musim dingin

Tentang keindahan dunia yang bisa kau tatap setiap waktu,

Tentang sebuah rasa yang tertimbun perasaan lain,

Tentang ketakutan tiada akhir,

Tentang kecemburuan,

Tentang sebuah rahasia besar,

Yang terbentang gamblang dipermainkan oleh 'bunga' takdir

Yang nampak indah namun menyedihkan di waktu bersamaan.








Musim dingin dua tahun yang lalu

Cuaca cukup cerah, salju turun beriringan dengan indah, penuh dengan aura positif yang belum pernah dirasakan olehnya.

Senyuman bahagia yang tak pernah hilang dari wajahnya mengiringi langkah kakinya yang terburu-buru, ingin segera sampai di tempat yang penuh dengan kehangatan. Bermaksud untuk menunjukan banyak makanan yang telah dibeli oleh uang sakunya sendiri. Bayangannya berimajinasi pada adegan yang akan terjadi sebentar lagi : ia dan sepupunya akan berkumpul, memakan banyak makanan dan bercengkrama dengan hangat mengalahkan dingin yang mencekam di luar sana.

Dibawa tungkainya naik menuju lantai dua, tempat dimana saudaranya tinggal sendiri di sebuah flat yang tidak terlalu mewah, namun bisa menjadi tempat terbaik untuknya singgah. Dirinya terlalu bahagia hingga tak menghiraukan perubahan di sepanjang koridor menuju flat.

Baru ketika jemari pendek berisinya hendak menekan tombol password, ia menyadarinya. Kedua alisnya bertaut ketika sepatunya yang basah akibat salju tak sengaja menginjak sesuatuㅡ

ㅡhelaian mahkota bunga mawar putih.

"Apakah hyung yang membawanya?" Batinnya ketika menengok sekeliling tempatnya berdiri terdapat banyak helaian mahkota mawar putih yang berakhir di depan pintu flatnya.

Pip

"Hyung, aku datangㅡ"




Indah.




Pemandangan selanjutnya yang ia tangkap adalah sesuatu yang sangat indah. Menyilaukan mata, hingga mampu membuatmu mengerjap tak percaya.

Bruk

Dan menjatuhkan bingkisan makanan yang dibawanya.

"H-hyung,"

Disana, di hadapannya terbaring sesosok yang amat dikenalnya, kedua matanya tertutup, sisa nafas dan nyawanya tercekat. Sekarat.

POWER OF DESTINYWhere stories live. Discover now