O1 | AWAL DARI SEMUANYA

202 104 4
                                    

"Gimana? Udah lengkap semuanya?" tanya Alesh pada Billie yang tengah memasukkan satu pack pulpen ke dalam keranjang belanja.

Hari ini Alesh menemani Billie membeli semua kebutuhannya untuk kuliah karena besok adalah hari pertama mereka menjadi mahasiswa. Sedari tadi Alesh hanya diam mengikuti langkah Billie. Gadis itu yang akan memilihkan barang-barang yang Alesh butuhkan, sedangkan Alesh menurut saja karena ia sering kali kesulitan memilih barang.

"Tinggal ambil satu pack buku di ujung sana, sih. Habis itu bayar deh ke kasir," jawab Billie sambil menunjuk rak di sudut toko.

"Ya udah, saya tunggu di luar aja ya. Mau beli minum dulu di supermarket depan sana. Bayar pake ATM saya aja nih," ucap Alesh. Ia pun mengulurkan sebuah kartu ATM pada Billie yang langsung diterima oleh gadis itu.

"Ehm, ya udah, deh. Dahhh, Alesh!" Billie membalikkan badannya menuju rak buku, mengambil satu pack buku, lalu berlari menuju kasir untuk membayar belanjanya. Sementara Alesh pergi ke luar toko untuk membeli minuman di supermarket.

"Waduh, cuaca hari ini panas banget. Untung ke sini bawa mobil, coba kalau bawa motor, Billie pasti kepanasan." Alesh mengangkat tangannya untuk menghalau silaunya sinar matahari.

Berniat untuk mengambil sesuatu di dalam mobilnya, Alesh pun menuju tempat parkir di mana ia memarkirkan mobil itu. Namun, saat ia membuka pintu mobil dan ingin mengambil benda itu, seseorang menutup pintu mobilnya dengan sedikit hentakan.

"Wah, seorang Aleshio Kanaka udah makin sukses sekarang ya? Apa kabar, teman masa kecil?"

Alesh menatap sinis seseorang yang berdiri di hadapannya sekarang. Mengapa orang ini harus bertemu dengannya lagi, bahkan di situasi yang sangat tidak tepat?

"Kamu nggak perlu basa-basi. Nggak ada sejarahnya kamu peduli sama kabar saya," ucap Alesh datar. Ia lalu berniat membuka kembali pintu mobil, namun seseorang itu menutupnya lagi. Kali ini dengan keras.

"Manusia iblis yang bersembunyi di balik wajah kalemnya. Jangan lo pikir dengan diamnya gue beberapa tahun belakangan ini masalah kita udah selesai. Gue kembali lagi dan gue harap lo siap untuk permainan baru gue, Aleshio Kanaka."

Seseorang itu pergi setelah mengatakan beberapa kalimat yang sukses membuat kepala Alesh pusing seketika. Datang menghadang dan tiba-tiba mengibarkan bendera perang, sungguh tidak terduga. Bahkan Alesh sendiri tak menyangka bahwa musuhnya telah kembali.

Mike Darwin, seorang lelaki berdarah Indonesia-Turki yang sangat membenci Alesh. Selalu bersinggungan dan tak pernah akur. Pertengkaran dan perang dingin selalu terjadi hampir di setiap pertemuan mereka. Alesh menyadari bahwa sebab kebencian Mike terhadapnya adalah karena masa lalu mereka.

"Alesh!"

Alesh mengelus dadanya perlahan. Ia terkejut karena Billie tiba-tiba menepuk pundaknya. Sejak kapan gadis itu datang? Apa ia mendengar percakapan Alesh dengan Mike?

"Astaga! Kaget saya, Bil," ucap Alesh yang masih mengelus dadanya.

Billie mengangkat kedua jarinya seperti tanda peace, lengkap dengan cengiran lucunya. "Hehehe, maaf deh. Sebenarnya aku udah selesai transaksi dari tadi, cuma pas aku keluar dari toko, aku liat kamu lagi ngobrol sama seseorang, ya udah deh jadinya aku nunggu kamu selesai ngobrol dulu. Emang tadi kamu ngobrol sama siapa, Lesh? Temen kamu?"

"Ka--kamu udah selesai dari tadi? Ta--tapi kamu nggak dengar pembicaraan saya sama dia kan, Bil?" tanya Alesh kalang kabut. Ia takut bila Billie mendengar percakapannya dengan Mike. Ia tak ingin Billie mengetahui sisi rumit dalam hidupnya.

"Enggak, aku tadi nunggu di depan toko. Setelah kalian selesai ngobrol baru aku ke sini terus ngagetin kamu deh, ehehehe. Maaf ya!" jawaban Billie membuat Alesh lega.

"Oh gitu." Alesh mengangguk-angguk santai. Merasa lega karena ternyata Billie tidak mendengar percakapannya dengan Mike. "Ya udah, pulang sekarang yuk! Udah siang juga, makin panas di sini."

"Yuk!" ucap Billie yang langsung mengikuti langkah Alesh. Ia lalu masuk ke dalam mobilnya dan bersiap pulang.

Untung kamu nggak dengar apa-apa, Bil. Saya benar-benar nggak ingin membawa kamu masuk ke dalam masalah besar saya. Batin Alesh lega.

[✔] BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang