Siapa Hani?

5.9K 81 0
                                    

Sosok cantik yang kian menggoda semua mata pria yang ada di toko. Dialah Hani, aku bahkan tersaingi. Pikirku hanya mama Tya musuh utamaku yang merebut seluruh perhatian dari pak Deni. Eh ada satu sosok yang ramah yang bukan masalah mudah untuk menyingkirkan dia dari sini. Kalau bisa secepatnya.

"Papa...yang sama Ica itu baby sitter ya?"

"Iya sayang"

"Pantasan lengket banget sama Ica!"

Hani duduk di sebelahku dan ingin menarik perhatian Ica."Sini dong Ica?" Katanya ramah

Ica menggeleng

"Biasa nih Ica suka ga mau sama orang baru! Lagian kamu kan ga boleh gendong dan angkat-angkat berat."

"Tapi Ica itu lucu banget, gemesin tau, Pa!" Ucapnya manja

Kapok kamu Vin, pikir mama Tya

"Oh ya katanya mau istirahat kok masih duduk disini!" Mama Tya semakin bikin aku dongkol.

"Iya deh, lagian tar malam ada acara makan malam. Ma, Hani permisi dulu ya?"

Pak Deni ngapain coba ikut ngekor di belakang Hani. Huh dasar laki, kalo dapat mainan baru, awas aja nanti minta nyusu ya? Pikir Vina.

Hani masuk ke kamarnya tidak sendiri. Pak Deni mengunci pintu kamar.

"Gimana kamarnya bagus ga?"

"Bagus"

"Nah kamu tinggal disini dulu untuk sementara waktu ya sayang, karena masih ada yang belum selesai renovasinya!"

"Emang masih lama ya?"

"Kenapa? Takut ga betah?"

"Ga kok, disini juga enak cuma kalau di rumah sana lebih tenang!"

"Iya sayang! Yang terbaik pasti buat kamu!"

"Makasih papa sayang!"

"Jadi mau istirahat nih? Papa tinggal ya?"

Hani mengangguk

Ia memang masih sangat capek karena perjalanan yang jauh.

Pak Deni melirik kamar Vina, ia tau ia bakal ditanyai macam-macam dan untuk itu ia belum siap menjelaskan semuanya.

"Papa..."Panggil Ica

"Ya sayang, kamu udah makan?"

Ica melebarkan kedua tangannya ia ingin dipeluk.

"Lagi manja ya?"

"Bunda..." Panggil Ica

"Hmm"

"Bunda kamu kenapa, Ca?"

"Bunda, lagi apa sih..." Ica merasa tidak diperhatikan Vina.

"Ica udah nyusu?"

"Udah"

"Oh, kalau gitu bobo gih!"

Gantian papa yang mau nyusu

Ica memang sudah ngantuk ga usah diperintah begitu juga matanya  udah low.

"Pa, sebenarnya si Hani itu siapa?"

"Kenapa? Kamu cemburu ya?"

"Ih, pokoknya kalau ga ada penjelasan ga boleh nyusu!"

"Ngancam ni Yee..."

"Papa nyebelin"

"Panjang ceritanya..."

Saat itu kami sedang susah. Dan orang tua Hani yang membantu keuangan kami sampai usaha ini bisa dikatakan mandiri.

Hani masih kecil dan permintaan orang tuanya agar kami yang menjaga dia. Dan kami menyanggupi.

Tapi keadaan berkata lain, setelah Hani SMP dia minta ke papanya untuk jadi isteri kedua.

Tbc

Jangan lupa vote n komen

Makasih

Dua Istri by: Adel storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang