Dua Istri by: Adel story

Dua anak cukup

"Pa, maafin mama ya?"

Ada apa ini

"Ada masalah,Ma?"

"Anak kita kan sudah dua cewe, dalam jarak dekat, baru dua tahun. Jadi kalau boleh mama ga usah hamil lagi ya?" Rayu istriku

"Gimana baiknya aja, Ma!"

Aku sadar kalau dua anak dalam jarak dekat begini sangat repot dan membuat istriku stres dan ia sering uring-uringan.

"Makasih ya papa sayang!" Ia mengecup pipiku.

Jadi bukan hanya pemerintah saja yang menyuruh bangsa ini untuk KB, istriku pun punya alasan untuk tidak lagi menambah momongan.

Oh ya aku lupa kenalin ke kalian Riska, anak pertama dan Dina anak yang kedua. Mereka anak yang lucu dan pintar, satu lagi jangan ragukan kecantikan keduanya.

"Papa..."

"Mama..."

Saking sibuknya mengurus anak, istri juga minta kalo si kakak dimasukkan playgrup. Aku pun menyetujui hal itu, karena jika disuruh untuk mengurus anak aku tak mampu. Namanya juga laki, bisanya kan cari nafkah? Bukan begitu, kami lelaki bukan makhluk penyabar seperti seorang ibu yang sangat telaten merawat anak.

"Gimana sekolahnya sayang?"

"Banyak teman" lalu ia kabur, memeluk mamanya.

Jangan harap bisa ngobrol banyak pada Riska, ia sangat tomboi dan kami harap itu hanya sementara saja, siapapun orang tua ingin anak perempuannya feminim ya ngga?

Riska suka cemburu ketika mamanya menggendong bayi yang baru lahir, yaitu Dina. Ia sengaja tuh banyak tingkah agar dapat perhatian dari mamanya.

"Kak, biar papa gendong dek Dina ya? Kakak mau mama pangku ya?"

Begitulah seninya, punya anak kecil.

"Mama buang aja adiknya, kan gara-gara adik kakak udah ga disayang lagi sama mama!"

Ya Tuhan

Cemburu

Posesif

"Kakak ga boleh gitu dong!"

Salah tetap salah tapi kami berusaha memberi pemahaman untuk Kak Riska.

Saat mama mertua datang adalah sebuah kesempatan emas untuk Riska menunjukkan kebolehannya, mentang-mentang dia udah sekolah, dia bakal menyanyi dan menari. Kami pun akan tertawa melihat tingkahnya yang imut dan menggemaskan.

Jadi, untuk saat ini dua anak cukup!