Jika cinta di ibaratkan pelangi yang akan hilang
saat rintik hujan berhenti...!
Maka kamu harus ciptakan partikel sendiri
agar pelangimu tak pernah pergi...!
---O---
Bagaimana jika manusia bisa terbang?
Tanpa menggunakan alat apapun
Manusia bisa menempuh jarak ratusan kilometer dengan terbang
Pastinya inovasi ini akan mengurangi kemacetan
dan polusi yang disebabkan oleh asap kendaraan
Pastinya dengan inovasi ini
Gue akan di kenal oleh semesta
Apakah semesta akan mendukung?
Tapi gimana caranya?
Apakah manusia bisa terbang dengan menggunakan teknik levitasi?
Seperti yang dikemukakan oleh para ahli
Atau..... manusia bisa terbang dengan cara...
"Aduh.." keluh Raindy sambil mengusap kepalanya setelah di lempari buku oleh Zulfan.
"Dasar lo ya, kerjaannya ngelamun terus!!!" ketus Zulfan.
"Emang masalah buat lo? Kan gue lagi ngebayangin masa depan, bagaimana jika...." Raindy mendongakkan kepalanya sambil memangku dagu dengan menyunggingkan senyum manis di bibirnya.
"Bagaimana jika bunga di kebun gue bisa nyanyi?wkwkwkwk." Zulfan langsung memotong pembicaraan Raindy sambil tertawa terpingkal - pingkal
"Ide yang bagus." Raindy menganggap serius perkataan Zulfan "Tapi bagaimana caranya? Sepertinya gue harus merancang ramuan - ramuan supaya bunga di kebun lo bisa nyanyi." Raindy bergegas pergi ke lab kimia untuk menanyakan ramuan itu pada bu Tena yang merupakan guru kimia dengan ide - idenya yang penuh dengan science fiction.
Zulfan mengernyitkan alisnya setelah melihat tingkah laku teman error nya itu, dia salah besar karena sudah mengeluarkan ide gilanya itu di depan Raindy yang memiliki tekad tinggi jika sudah menemukan ide yang unik walaupun terkesan aneh. Zulfan lupa jika sifat ambisius Raindy sudah mendarah daging sejak dari orok, seperti namanya "Raindy Azzam Khalif Putra Ahmad" yang artinya "anak laki - laki muslim yang memiliki kebulatan tekad untuk meraih kesuksesan, keberhasilan". "Absolutely same, benar kata orang, nama adalah do'a." batin Zulfan.
Kebetulan pagi itu jamkos, Zulfan yang ditinggal Raindy mencari ramuan aneh untuk bunga di kebunnya mulai jenuh dengan suasana kelas yang semuanya sibuk bermain gadget walaupun bersama rasanya jauh jika seperti itu. Dia memutuskan pergi ke taman sekolah untuk berkebun dan mengecek tanaman yang ada di sana. Yup benar sekali, dia ingin sekolahnya di kenal dengan "Sekolah Adiwiyata", hitung - hitung sambil menyalurkan hobi berkebunnya. Tak heran jika Zulfan suka berkebun, namanya sudah mewakili kepribadiannya. "Zulfan Aidan Syahm" yang artinya "anak yang bersemangat berkebun". Zul, begitulah ia disapa karna potongan rambutnya yang mirip dengan Zul di serial Upin & Ipin.
"Zul..." panggil seorang pria yang sudah ia kenal dari suaranya, kedatangannya bersamaan dengan awan hitam yang mulai menggulung langit biru dan akan membawa hujan jatuh di sekolahnya seperti namanya "Rain-dy".
"Ada apa?." Ucap Zulfan.
"Kata bu Tena kalo mau buat bunga lo bisa nyanyi harus di kasih ramuan yang terdiri dari bawang merah, cabe keriting, terasi, lengkuas, jagung iris, dan..... apa lagi ya? Gue lupa." Raindy berpikir sangat keras
"Tunggu deh, sepertinya itu bumbu buat sayur asem." Tebak Zulfan.
"Iya ya? Tapi lo kok tau?." Tanya Raindy penasaran, apa mungkin Zulfan punya pekerjaan sampingan sebagai koki.
"Ya tau lah, nyokap gue nanem itu di kebun, kemaren dia ngambil buat bumbu sayur asem." Ucap Zulfan
"Ooooo gue pikir lo punya kerjaan sampingan jadi koki." Celetuk Raindy yang membuat Zulfan meliriknya sinis
Hujan pun jatuh setelah awan tak sanggup lagi membendung uap air yang dikandungnya. Zulfan segera membereskan peralatan berkebunnya dan berlari ke tempat teduh, tapi Raindy tetap diam di tempat dan sedang melihat seorang gadis manis yang lewat di depannya. Matanya tak berkedip walau bulu matanya sudah basah di guyur air hujan. Sepertinya dia falling in love at the first sight, mungkin.
"Rain...!!!!." Teriak Zulfan memecah penglihatannya pada gadis itu, dia baru sadar jika tubuhnya sudah basah kuyup
"Eh iya." Raindy langsung menghampiri Zulfan yang sedang berteduh
"Lo gila ya, gak di kelas, gak di taman, kerjaannya ngelamun terus. Awas kesambet setan lo nanti." Tegur Zulfan.
"Asalkan setannya mirip dia sih gak apa - apa gue." Raindy melihat ke tempat gadis tadi yang di lihatnya, tapi gadis itu sudah tidak ada di situ, hingga membuatnya mencari - cari gadis itu.
"Wah bener - bener ni anak, mana ada cewek." Zulfan mencari keberadaan gadis yang di lihat Raindy, tapi tidak ada gadis yang seumuran dengan mereka melainkan bu Tena yang sudah memiliki 4 orang anak. "udah ayo ganti baju lo biar gak sakit." Zulfan menarik tangan Raindy dan membawanya ke kamar mandi.
Setelah mengganti baju, Raindy balik ke kelas dan duduk di dekat jendela sambil melihat aliran air yang jatuh dari genteng.
"Dia seperti pelangi yang hanya hadir sesaat, apakah gue harus nyiptain partikel sendiri biar dia bisa terus gue tatap?." Lamunan Raindy dipecah oleh Zulfan yang datang mengagetkannya.
"Ngelamun lagi, ngelamun lagi, apa sih yang lo pikirin? Setiap hari kerjaannya ngelamun terus, lo tau? Gara - gara lo ngelamun, tuh cicak sampe mau bertelur harus di Caesar karena melototin lo terus, miriskan?." Oceh Zulfan.
"Ya emang gue pikirin, suruh siapa tuh cicak melototin gue yang lagi mikiran pelangi." Ujar Raindy.
"Pelangi?." Zulfan bertanya penasaran.
#budayakannoplagiasiok
~jangan lupa untuk vote~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di kala Rain-du
Teen FictionMengikhlaskan, satu kata yang mudah di ucap tapi sulit dilakukan, seperti halnya Surah Al-Ikhlas tak ada kata ikhlas di dalamnya karena ikhlas tak terlihat dan ikhlas tak terucap, ia hanya terasa dalam hati. Mengikhlaskan cinta yang telah terpendam...