4-Kelabu Rindu

82 14 6
                                    

Hola guys...ada yang penasaran gimana visual cast Raindy dari Pelangi di kala Rain-du?. Baca dulu ceritanya sampai selesai nanti kalian bakalan tahu gimana wajah charming dari seorang Raindy Azzam Khalif Putra Ahmad.

Rindu dan kamu 

layaknya pancasila,

satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan

©Afissa_HO

Anggi membersihkan darah yang kembali menetes dari hidungnya di wastafel yang airnya mulai berubah warna menjadi merah mudah karena darah yang keluar dari hidung Anggi lumayan banyak. Wajah kesal Anggi masih tergambar di paras cantiknya yang dibuat cemburu oleh adek kelas genit itu. Anggi langsung mengambil tisu dari dalam sakunya untuk menyumbat darah yang keluar dari hidung romannya itu. Setelah merasa mendingan Anggi balik ke kantin.

"Rupanya dia dari kamar mandi." Batin Raindy yang sesekali curi-curi pandang melihat Anggi. Kini sikap khawatirnya sudah mulai memudar jika sudah melihat Anggi.

"Udah buang air kecilnya?." Tanya Een yang sibuk memainkan gadget rose gold-nya.

Anggi memang beralasan buang air kecil pada Een setelah ia merasakan pusing dikepalanya dan mempunyai firasat jika darah akan keluar dari hidungnya lagi.

"Udah, balik yuk." Ajak Anggi yang sambil melihat awan mendung sudah jenuh menyimpan uap air yang siap menurunkan berkah Allah S.W.T untuk semua manusia.

"Ya udah ayo." Ucap Een. Mereka pun beringsut menuju ke kelas.

Tentu saja bulir hujan pun turun membasahi tanah yang Anggi pijak saat mereka melewati lapangan basket. Een segera lari untuk berteduh tapi tidak dengan Anggi, dia lebih memilih merasakan rintik hujan yang membasahi tubuhnya.

Kini Pelangi sedang bermain-main dengan hujan yang menciptakannya setelah mentari membiaskan cahayanya, menyurat kerinduan pada petrikor yang sudah lama tidak menghiasi hari-harinya. Warna-warni pelangi seketika berubah jadi kelabu saat Anggi merasakan pusing yang membuyarkan pandangannya. Darah segar mulai mengalir di bibir tipisnya.

Brukk...

"Anggi....." Cuma panggilan namanya yang ia dengar terakhir kali setelah ia pingsan. Suara Een menggema memecah atmosfer kala itu.

Raindy yang mendengar teriakan Een memanggil nama Anngi langsung pergi ke lapangan basket dan memilih meninggalkan Lea sendirian.

Raindy yang khawatir langsung membopong Anggi ke UKS, ia tak peduli dengan hujan deras yang mengguyur tubuhnya. Raindy hanya takut jika terjadi apa-apa pada Anggi. Lea yang melihat Raindy membopong Anggi merasa cemburu berat.

"Palingan dia cuma acting aja." Gumam Lea.

Raindy langsung memanggil PMR yang sedang bertugas ketika dia melihat darah keluar dari hidung Anggi cukup banyak. Selama Anggi belum sadar, Raindy memberikan perhatian yang penuh pada Anggi sampai dia tidak mengikuti beberapa pelajaran yang notabene gurunya termasuk guru killer sekalipun. Bisa dibilang, kepanjangan dari UKS bukan lagi kepanjangan dari Usaha Kesehatan Sekolah tapi sudah berubah menjadi Unit Kasih Sayang sejak Raindy memberikan perhatian yang lebih pada Anggi.

Satu jam, dua jam, bahkan tiga jam sudah Raindy habiskan untuk menemani Anggi yang belum kunjung sadar juga. Dia sangat khawatir pada kondisi Anggi saat ini, sempat Raindy berpikir untuk membawa Anggi ke rumah sakit tapi salah satu anggota PMR bilang jika Anggi akan sadar sebentar lagi karena pingsannya Anggi mungkin hanya karena kelelahan.

Bayangan kelabu seorang laki-laki yang mungkin Anggi kenal berdiri di dekatnya dengan tatapan yang penuh kekhawatiran. Kepalanya sedang tak ingin berpikir keras siapa laki-laki itu tapi pastinya Anggi sangat mengenali bau parfum yang di pakai laki-laki itu.

Pelangi di kala Rain-duTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang