Azzahra

1.3K 45 12
                                    

"Ma, jika nama mama Rere Lily Azzahra. Mengapa nama belakang Era sama dengan mama Rere ma ?, apa jangan jangan..." Seru Era menggantung.

"Jangan-jangan apa nak?" Tanya mama dengan mata memicing. "Apa Era.. Apa Era.. Apa.. E.. Ra.." Ucapku terbata. "Era apa nak? Anak tante Lily Gitu maksudnya?" Sergap mama seakan tau fikiranKu. Aku yang masih bingung hanya mampu mengedip kedipkan mata seakan tak berdosa, dan diamku adalah jawabanku yang seolah berkata iya secara tidak langsung. Terdengar helaan nafas mama, "Nak, Kamu adalah anak mama. Yang mama Rawat sampai sebesar ini. Mengapa mama memberimu nama Azzahra? Karena, mama ingin anak mama bisa menjaga kehormatannya, dan kesantunan nya seperti Fatimah Azzahra Putri Rasulullah. Tante Lily merekomendasikan nama itu dan mama fikir itu adalah doa terindah mama untuk kehidupanmu nak. Mama ingin Kamu menjadi seseorang yang selalu menjaga kehormatannya, sehingga orangpun akan menghormatimu. Mama ingin, Kamu mempunyai kesantunan seperti Fatimah. Karena, pada dasarnya, tanpa kesantunan kamu tidak bisa apa-apa. Dan satu lagi, Fatimah selalu menjaga auratnya. Sampai di akhir hayatnya pun dia tak ingin seorangpun melihat auratnya, kecuali mahramnya. Beliau adalah wanita terjaga kehormatannya. Karena itu, mama menyelipkan nama Azzahra dibelakang namamu. Agar kelak, kamu bisa menjadi sepertinya. Menjadi seseorang yang selalu menjaga kehormatanya" Terang mama. 'Tes..' Tak terasa air mataku pun jatuh menetes membasahi pipiku, membentuk anak sungai dengan aliran air yang sangat deras. "Loh, kok nangis Ra" Kata mama lagi. "Mama..." Rengek ku sambil berjalan untuk memeluknya. "Maafin Era, Maafin Era ma, karena telah berburuk sangka kepada mama" Maafku setelah memeluknya dengan erat. "Tidak sayang, Era tidak salah. Hemm Senyum lagi dong. Memang Era sudah waktunya tau harapan mama dan papa sebagai orang tua. Ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Jangan kecewakan kami ya Nak" Serunya sambil mengusap anak sungai dipipiku, dan tak lupa mengecup pipiku sayang. "InshaAllah Ma" Jawabku dengan anggukan.

'Kruyuk Kruyuk Kruyuk'
"Waduh, Suara apa itu Ra?" Tanya mama. "Ndak tau Ma" Jawabku menahan tawa. "Apa Era membawa ayam kerumah?" Tanya mama yang sedang menahan tawanya juga. "Tidak Ma, Era hanya membawa Rere Kerumah" Jawabku menahan tawaku yang siap meledak. Posisi kami menguntungkan karena aku masih berpeluk dengan mama. Seketika keheningan itu pecah karena kikikan Mama dan aku.

"MasyaAllah Nak, Maafkan Era dan Tante ya. Ayo makan, Tante tau kamu lapar. Sini, Duduk" Seru mama sambil terkikik. "Hehehee.. Maaf ya Tante. Duh Rere jadi malu" Katanya tersipu, lihatlah, wajahnya sudah semerah tomat Wkwk. "MasyaAllah, wajahmu kenapa Nak. Merah sekali seperti tomat wkwkk" Goda mama sambil terkikik. Ia langsung memegang kedua pipinya dengan kedua tangannya. Lucu sekali.

Setelah kami menunaikan ibadah dan makan siang, seperti biasa, jika dua gadis berkumpul setelah sekian lama berenang dalam kesibukan. Akan banyak cerita yang tak akan terlupakan untuk dibicarakan.

"Re" Panggil ku.
"Apa?" Jawabnya sambil menolehkan kepalanya kearahku.
"Papah kasih Era Handphone. Tapi Era gatau handphone itu bisa dipakai apa. Setau Era smartphone cuma bisa buat koneksi sama telpon udah itu aja. Menurut Kamu Smartphone itu banyak mudharatnya ga sih?" Tanyaku kepadanya. "Ra, di masa globalisasi ini jika kita tidak mengikuti arusnya maka kita akan tertinggal Ra. Kalau Era tanya fungsi Smartphone untuk apa aja, ya banyak Ra fungsinya. Kamu bisa download aplikasi untuk mendukung kegiatan kamu. Kamu juga bisa bertukar kabar maupun mendapat teman baru. Kamu juga bisa koneksi dengan anak sekelas dengan aplikasi chat yang ada di Smartphone Ra. Jadi nanti kamu gausah telp mereka. Ngehabisin pulsa kamu aja Ra. Eh tapi kalau itu emang kamu mau pulsanya abis juga gaapa si wkwk" Terangnya sambil terkikik. Aku hanya menyimak nya. Maklum, pendengar yang baik.
"Kalau kamu nanya ke Aku gimana Mudharat Smartphone. Kamu gabisa langsung judge kalau Smartphone itu selalu jelek Ra. Seperti benda yang lainnya. Kadang Smartphone pun ada sisi negatif dan positifnya. Memang benar sih Ra,  kalau memang banyak mudharatnya. Tetapi, itu tergantung dengan yang memakainya. Kalau memang dipakai untuk yang bagus ya bakal bagus. Kalau dipakai ke hal yang bermudharat ya pasti banyak mudharatnya Ra. Seperti itu" Lanjutnya setelah jeda beberapa menit. "Oh gitu ya" Fahamku dengan mengangguk anggukkan kepala.

"Re, boleh liat ga Smartphone nya?" Tanyaku padanya. "Tentu" Jawabnya sambil memberikan benda pipih berwarna rose gold itu padaku.  "Re, gimana cara bukanya Re?" Tanyaku lagi setelah kesulitan membuka smartphonenya dan dijawab olehnya dengan kikikan khasnya. "Re, samain dong Re, aplikasi Rere sama Era" Pintaku. "Oke"

'Klunting...'

"Re, dia siapa?" Tanyaku setelah melihat ada notif masuk ke handphonenya. Dan kulihat Rere dengan muka pucatnya.

Alhamdulillah...
Hallo semua maaf baru up ya:)
Sejak kemarin Desember Author lagi sakit dan Hamdalah baru aja sembuh. Dan akhirnya bisa up cerita ini lagi. Kalau boleh tau masih ada yang baca ga ya?? Kalau masih jngan lupa tinggalin jejak ya:) Terima Kasih.

Salam Author,
Putri_laily

Next Part Vote 20+++

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata SujudkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang