"Kenapa?" tanya Arlangga secara tiba-tiba karena ia tahu jika dirinya diperhatikan oleh Alkena.
Alkena yang terlalu gugup dengan pertanyaan spontan dan jaraknya yang dekat hanya bisa menatap jalanan yang baru saja dijatuhkan air hujan.
Arlangga berjalan menjauh menuju kelasnya, dan Alkena masih berdiam diri layaknya sebuah patung yang dipajang berusaha untuk menetralkan detak jantungnya.
Alkena menghela napas, "huh mengapa aku tidak bisa menjawab pertanyaan dia tadi?"
Sesampainya di kelas, Alkena langsung menaruh tas di kursi biasa tempat ia duduk.
"Heh lo kenapa kesiangan mulu sih?!" ucap seorang perempuan berkaca mata yang merupakan teman sebangkunya, Asmeralda.
Alkena hanya bisa menjawab omelannya dengan sedikit tertawa, "hehe biasa gue kesiangan lagi."
***
Bel istirahat telah berbunyi. Semua murid tentu saja langsung mengunjungi kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang kosong.
"Ayo gaes kita ke kantin. Gue laper belum sarapan," ucap Alkena pada teman-temannya sembari memegangi perutnya yang telah berbunyi.
"Ayo gue juga laper banget. Tadi enggak bisa mikir sama sekali," sahut temannya yang bernama Aurilia.
Di kelas Alkena, para siswi masih membentuk suatu tim masing-masing alias berkubu. Ada kubu khusus perempuan yang populer di lingkungan sekolah, ada kubu yang berisikan para perempuan yang pintar dan rajin sekali belajarnya, dan juga ada kubu yang biasa saja.
Alkena cukup senang dengan teman-temannya. Mereka diibaratkan dengan bean boozled, semua memiliki rasanya masing-masing. Ada yang cerewet, tukang marah, baperan, memiliki sifat keibuan, dan lainnya.
"Kalian mau beli apa? Ke kantin ujung yuk," ujar teman Alkena yang cukup tinggi, Yuri.
"Ayo aku juga ingin ke sana." Diana dan Asmeralda mengikuti Yuri ke kantin ujung.
Sedangkan Alkena, Aurilia, Tavita, dan Debia memutuskan untuk pergi ke kantin Bi Siti yang menjual nasi dengan beraneka lauk.
Mereka berempat sibuk memilih dan melihat-lihat masakan apa yang dibuat Bi Siti hari ini.
"Bi mau nasi bakarnya satu ya!" seru seorang laki-laki yang membuat Alkena terkejut dari arah belakang.
Alkena berusaha mengenali suara yang familier tersebut. Dan sebelum Alkena menebaknya, ketiga temannya tersenyum aneh memandangi ia dan mereka berbisik pelan "Key, Arlangga di belakang lo!"
Lagi dan lagi Alkena mematung di tempat hanya karena Arlangga.
●️●️●️
Happy reading gaes, hope u like it😊Love,
Oninedil💫

KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Happy
RomansaSebuah cerita singkat tentang seorang perempuan yang berani jatuh hati dan memilih bahagia dalam hidupnya ketika ia mengalami patah hati. Note : gambar animasi by Myeong Min Ho atau kalian bisa liat instagramnya @93.minho tp cover asli Oninedil yg...