01

36 17 2
                                    

Selasa, 13 Februari 2018

Sembarang memasukkan buku tanpa melihat jadwal pelajaran, memakai dasi dengan tidak rapi, dan lupa untuk memakan roti lapis yang dibuat bunda pagi ini mengawali hari seorang gadis remaja.

"Key, sarapan dulu!" Teriak bunda dari arah ruang makan.

Oh iya, nama gadis itu Alkena. Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Keyna dan ia tak masalah dengan sebutan itu. Alkena yang sedang kebingungan mencari pasangan kaos kaki berwarna putih, menghiraukan teriakan bundanya tadi.

"Aku enggak sempat, Bun." Akhirnya Alkena memutuskan untuk memakai kaos kaki yang berbeda bentuk.

Setelah mengikat tali sepatunya, Alkena segera bergegas untuk menunggu angkutan umum di depan halte perumahan. "Bunda, Keyna berangkat sekolah ya!"

"Hati- hati di jalan, Key. Jangan pulang terlalu sore," ucap bunda sembari mencium kedua pipi Alkena dengan hangat.

Tidak perlu waktu lama, Alkena langsung menaiki angkutan umum yang menuju arah sekolahnya. "Sial! Kenapa macet sih?!" Ia spontan mengumpat dalam hati.

Akhirnya Alkena sampai di sekolah dengan pintu gerbang yang hampir tertutup rapat. Tapi, bukan hanya ada dirinya yang datang hampir terlambat. Di belakang Alkena, ada seorang laki-laki yang ia putuskan untuk menaruh hati padanya.

Dia Arlangga Pradipta, teman seangkatan Alkena. Dia cukup tinggi, tampan, dan juga pintar. Layaknya pemain sebuah drama korea, dia cukup disukai banyak perempuan di sekolah.

Arlangga berada di kelas MIPA, begitupun dengan Alkena. Dia sangat suka dengan mata pelajaran Fisika. Bahkan, dia merupakan perwakilan sekolah setiap ada olimpiade fisika.

Bagaimana Alkena tidak suka dengannya?




•••
Happy Reading gaes❣

Love,

Oninedil💫

Choose HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang