Someday

33 6 0
                                    

Someday

When you feel you've found the best.

When you feel you've done your best.

Never be surprised when there are still people who think you are lacking.

Because not everyone understands your limits.

Because not everyone understands your difficulties.

¤¤¤¤¤

Drian

Pernah nggak sih lo ngerasa nggak berguna dalam hidup? Pernah nggak sih lo ngerasa hidup itu nggak pernah berpihak sama lo? Atau pernah nggak sih lo diharuskan memilih hal yang bahkan nggak bisa lo pilih salah satunya.

Hidup itu bukan sesuatu yang rumit sebenernya. Cuma kadang kita aja yang nggak berani ngambil resiko untuk menghadapinya.

Karena hidup itu pilihan. Dan lo harus berani kehilangan salah satu dari beberapa pilihan yang ada dalam hidup lo. Karena lo nggak bisa egois dengan memilih keduanya. Dan karena sejatinya manusia itu nggak pernah bisa adil.

Tuhan ngasih kita pilihan, sejatinya bukan untuk bikin kita bingung. Tapi Tuhan mau kita sadar, kalau menjaga sesuatu yang udah digenggam itu lebih baik dari pada mencari hal yang belum pasti. Hingga, disaat lo lengah karena sibuk mencari yang lebih baik, lo akan ngerasa sakit saat lo sadar kalau lo udah kehilangan apa yang udah lo genggam.

Dan gue sadar, kenapa gue bisa kehilangan Dea. Karena dulu gue terlalu sibuk mencari seseorang yang lebih dari apa yang udah gue ngenggam. Gue terlalu sibuk memuaskan kejenuhan gue dengan mencari hiburan yang malah membuat gue kehilangannya.

Sampai saat dimana gue mau kembali. Gue udah telat. Karena bagi dia, gue udah mati. Dan orang mati nggak bakal bisa hidup lagi.

Ah menyesal?

Nggak, gue nggak menyesal.

Gue nggak pernah menyesal karena gue berpisah sama Dea. Gue nggak menyesal karena Dea anggap gue udah nggak ada. Gue nggak menyesal karena Dea lebih memilih sahabatnya dari pada gue. Gue nggak menyesal karena Dea kali ini bener-bener pergi.

Tapi mungkin, ada satu hal yang gue sesali.

Gue menyesal karena gue menjadi luka buat Dea disaat gue pernah bilang bahwa gue nggak akan pernah nyakitin dia.

Hanya saja, saat ini gue cukup seneng, karena Dea bareng orang yang beneran sayang sama dia. Karena gue tau, seberapa nggak sukanya gue sama Levhy, seberapa bencinya gue liat dia, gue tau, dia punya rasa sayang yang bahkan lebih besar dari apa yang gue bisa kasih sama Dea.

Karena setidaknya gue nggak harus terus menyesal. Karena lepas dari gue, Dea ketemu sama orang yang bener. Dan gue nggak harus menerus mengutuk diri gue karena satu penyesalan.

Karena menyesal itu hanya akan buat gue terus berandai. Dan itu gak baik, karena setelah kata 'seandainya' akan selalu ada kata 'mungkin'.

Seandainya aja ...

Seandainya dulu gue nggak berada pada titik jenuh, lalu berakhir dengan menyukai cewek lain dan nyakitin Dea.

Mungkin ...

Saat ini gue masih sama dia. Masih bisa lihat dia ketawa, masih bisa liat dia senyum di depan gue dengan tulus.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang