Dream

31 8 0
                                    

Mimpi

Kadang ada masa dimana seseorang lebih memilih tidur dari pada bangun.

Bukan karena mimpinya lebih indah dari kenyataannya, tapi karena dia tau,

Di dalam mimpi dia bisa berbuat apapun yang dia mau tanpa memikirkan siapapun.

Dia bisa memiliki  apapun yang dia inginkan tanpa menyakiti siapapun.

Tapi, ingat.

Mimpi tidak pernah lebih baik dari kenyataan.

Karena lebih baik sakit karena kenyataan dari pada bahagia hanya karena mimpi.

~~~~~

Deandra

Kadang ada saatnya gue sendirian. Benar-benar sendirian dengan pikiran gue sendiri. Sebenarnya gue nggak terlalu suka mikirin sesuatu yang menurut gue nggak begitu penting. Namun, namanya juga manusia yah? Walaupun dianggap nggak penting masih aja suka dipikirin.

Apalagi soal cinta? Masih aja suka dipikirin walaupun sebenernya nggak ingin. Nggak, ini bukan masalah cinta pada kehidupan gue yang sekarang, ini tentang cinta di masa lalu yang belum bisa gue lupain sampai detik ini. Yang masih saja terus berdampingan walaupun kisahnya sudah berakhir.

Bukan karena gue masih mencintai dia. Tapi karena rasanya seperti ada yang berbeda dari hidup gue sejak gue berpisah sama dia. Rasa seperti baru kemarin gue tersenyum di depan dia.

Rasanya baru kemarin gue bantuin dia pasang kancing kemejanya yang nggak pernah bener.

Rasanya baru kemarin dia ketawa di depan gue dengan saus siomay dia yang belepotan dia sela bibirnya.

Saat lo mencintai seseorang, saat lo menjalin sebuah hubungan dengannya, nggak peduli itu lama atau sebentar lo akan tetap sulit buat melupakannya saat kalian berpisah

Sulit ya?

Iya cuma sekedar sulit.

Dan sulit itu bukan berarti nggak bisa. Karena sesuatu yang dikerjakan dan niatkan dengan serius pasti bisa tercapai. Termasuk buat ngelupain seseorang. Seseorang yang udah bersama gue selama 4 tahun.

Iya, 4 tahun lalu atau mungkin lebih saat gue masih menjadi anak kuliahan. Masih nggak mengerti apa itu cinta, gue bertemu dia. Seorang Adrian Fikri Bastian, yang kemana-mana nggak pernah lepas dari jaket, yang selalu aja jadi tempat tertawaan banyak orang, yang rambutnya selalu berantakan walaupun penampilannya rapi.

Iya gue jatuh cinta sama Drian. Di mulai saat maba, waktu itu dia jadi senior gue di kampus. Dia nolongin gue dari kejahilan para senior yang lain. Lalu kemudian gue tau nama dia Drian. Cowok jangkung dengan predikat playboy.

Iya Drian playboy kata orang, karena banyak sekali cewek yang selalu dekat sama dia, padahal dia nggak ganteng, cuma dia baik, bertanggung jawab. Mungkin itu yang bikin cewek-cewek pada suka sama dia.

Yah, mulai dari dia yang sering antar jemput gue ke kampus, dengar celoteh gue tentang semua pelajaran yang membosankan tiap hari, nemenin gue makan siomay. Dari itu, gue tau Drian juga suka sama gue.

Sampai pada saat Drian menyatakan perasaannya sama gue, gue nggak bisa nolak. Karena saat itu, jujur gue udah juga suka sama dia. Gue suka sama kepribadian dia. Gue suka sama senyum dia. Gue juga suka dengan smcara dia memperlakukan gue. Gue suka segala hal tentang dia.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang