04-Anggi.

28 4 0
                                    

Happy reading!








Siang ini, Tania sangat bosan di kamarnya. Yah, karna tidak ada tugas plus sendiri dirumah, ia hanya memakaikan earphone untuk menonton film.

Dia hanya meng scroll beranda di aplikasi viu nya.

Tidak ada yang menarik bagi Tania saat ini, ia langsung melepaskan earphone nya dan menggati pakaiannya.

Ya, ia ingin keluar untuk menghilangkan kejenuhan. Mungkin toko buku bisa menghilangkan kebosanannya.

Ia memilih untuk memakai jeans hitamnya, dan dengan atasan sweter berwarna maroon nya.

Hanya memoleskan bedak sedikit, dan beralih pada lip bam. And perfect, kini ia turun ke ruang tamu dan memakai flatshoes nya. Tak lupa dengan sling bag hitamnya, dan segera meninggalkan rumah.

-----
Tania sampai ke toko buku, ia turun dari taksi setelah membayarnya. Ia berjalan dan membuka pintu.

Yah, ini yang dia suka jika ke toko buku, bau khas nya yang sangat ia suka.

"Selamat datang, mba."ucap sang security penjaga toko buku tersebut, dengan senyumnya.

Tania hanya memberikan senyuman kepada security itu.

Ia segera ke rak novel, dan mulai meneliti setiap rak, siapa tau ia dapat buku yang ia suka.

----

Jevin sedang berada dikamarnya, dengan memetik gitarnya.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
"Masuk." ucapnya setengah berteriak.

"Jevin, kamu sedang apa nak, sibuk?" tanya sang mama pada Jevin.

"Tidak mah, emang kenapa?"

"Mama mau kamu ke toko buku langganan mama, ini mama sudah catet buku yang mau dibeli. Mama ada kerjaan makanya tidak sempat. Bisa?" Jevin mengangguk dan tersenyum tipis.

"Baik Ma, Jevin ganti pakaian dulu."ucapnya sambil meletakkan gitar di stand khususnya.

"Baiklah, mama keluar. Nanti Mama pulang agak larut. Bye sayang." ucap sang mama sambil keluar dan menutup pintu kamar.

Kini Jevin telah selesai berpakaian. Ia memakai jeans dongkernya, dengan atasan kaos hitam dibalut dengan jaket hoodie nya. Tak lupa ia memakai sneakers putihnya. Kini yang melihatnya pasti akan klepek klepek dengan tampilan Jevin. Walaupun dengan muka datarnya.

Jevin mrngambil kunci motornya, kemudian memakai helm nya dan segera meninggalkan pekarangan rumahnya.

Tak butuh waktu lama, Jevin sampai di toko buku. Ia disapa oleh security toko itu, dan di bales dengan senyum tipis Jevin.

Hal itu tak luput dari pandangan gadis gadis dengan tatapan memujanya.

Ya Lord, manusia apa dia. Guanteng pake banget!

Walaupun sedikit senyum mampu buat gue klepek klepek

Nikmat mana yang engkau dustakan ya Tuhan

Dan masih banyak lagi, namun Jevin tak mengubris itu semua. Ia santai dan melihat catatan dari mama nya, dan langsung ke rak buku buku tersebut.

"Emm, permisis mba, dimana letak rak buku ini?" tanya Jevin pada penjaga di rak itu, namun bukannya menjawab mba itu malah melihatnya cengo.

Perfect Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang