07-Makan bareng

15 4 0
                                    

Kini sekolah ramai karena bel sudah berbunyi, mereka berbondong bondong keluar dari sekolah.

Namun berbeda dengan Tania, ia jalan dengan langkah gontai, karena ia harus latihan bersama Jevin.

Padahal kan dia mau bersantai dirumahnya.

Tania melihat Jevin sudah di parkiran, sambil memainkan ponselnya.

Tania menghela nafas, dan menghampiri Jevin.

Jevin yang menyadari seseorang, ia mendongakkan kepalanya dan melihat ternyata Tania sudah datang.

"Udah?" Tania mengangguk dan Jevin memberikan helm pada Tania, dan melaju meninggalkan sekolah.

Tak butuh waktu lama, Tania dan Jevin sampai di rumah Jevin. Tania turun dan memberikan helm pada Jevin. Ia menunggu Jevin memarkirkan motornya di dalam garasi dan mengikuti Jevin masuk ke dalam rumahnya.

"Eh dah sampai kamu" Mereka disambut baik oleh Mama Jevin, dan Tania hanya memperlihatkan senyumannya.

Mama Jevin melihat ke belakang Jevin, "Siapa dia, pacar kamu?"
"Eh, bukan tante, saya temannya"ucap Tania gelagapan

Mama Jevin tertawa, dan mengangguk. "Panggil mama aja sayang, biar akrab." Jevin yang mendengar itu tersenyum tipis.

"ehh, iya tan-, mama." Tania tersenyum kikukk. "Ayo masuk kedalam, udah pada makan belum? Mama udah masak banyak buat siang ini. Soalnya papa pulang awal." ucapan itu dianggukin Tania dan Jevin.

Dan mereka masuk kedalam rumah, dan duduk di kursi meja makan. Tania melihat ada papanya Tania, Harry sudah di meja makan sambil memegang tab.

"Sudah dulu pa, ini di meja makan, nanti dilanjut." ucap mama Jevin sambil meletakkan piring di meja makan.

"Eh, siapa ini mah" ucap papa Jevin sambil melihat ke arah Tania.
"Saya temen Jevin om,"ucapnya sambil tersenyum

"Panggil papa aja, yaudh mari duduk, kita makan sama sama." Tania mengangguk dan duduk bersamaan itu juga Jevin telah datang dan sudah mulai ngganti pakaian nya tadi.

💓💓💓

Setelah selesai makan, mereka berdua pamit untuk ke ruang musik. Kini mereka berdua sudah duduk mengambil posisi masing masing.

Jevin sudah mengambil gitarnya, dan Tania sudah siap dengan memegang microphone nya.

"Sudah?" tanya Tania. Lalu di jawab anggukan Jevin.

Tania bernyanyi tetap seperti mereka latihan kemaren.

Setelah selesai, Jevin berniat untuk mengajak Tania jalan jalan disekitar taman belakang rumahnya.

Disini lah mereka saat ini, duduk di atas rumput yang sudah di bersihkan sedemikian rupa.

Mereka berdua sama sama diam, hening dan tak tau ingin mengobrol apa. Karena Tania kini berusaha menetralkan kembali jantungnya.
Selalu seperti itu, asal berdekatan dengan Jevin.

Sama hanya dengan Jevin, diam seribu bahasa, dengan kepala mengada ke atas, dan berusaha menetralkan detakan jantungnya.

"Ehm,, lo punya saudara lain, adik atau kakak lo?" k uji ni Tania memberanikan diri buat bertanay tentang kehidupan Jevin.

Jevin melihat ke arah Tania, dan kemudian melihat ke arah depannya.
"Engga, gue anak tunggal, lebih tepatnya adik gue dulu telah tiada karena sebuah insiden" ucap Jevin dengan nada tersirat sesuatu.

"Maaf, gue jadi ngingatin masa lalu lo" ucap Tania tak enak hati.

"Ehmm, tidak apa. Karna lo emang ga tau awalnya." Tania mengangguk.

Tiba tiba ponsel Jevin berdering, menandakan sebuah panggilan masuk.

Kunyuk Ken.

Jevin menghela nafas, lalu menggeser layar,dan mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Hmm" ucap Jevin dahulu

"Jeviinnn,, gue kangen" ucap Ken dengan nada sok manja, yang membuat siapa saja yang mendengarkan ingin membuang mahkluk satu itu ke laut.

"Sss, bisa ga lo ga lebai?"

"hehe, maap atuh kang. Lo ga mau ke rumah gue? Anak anak pada ngumpul ini."

"buat?"

"yee, mentang mentang lo sama Tania, lupa temen lo. Ini si Vero kunyuk punya berita katanya, sekalian main ps bareng."

Jevin menghela nafas, "otw, 10 menit"

Terdengar diseberang sana berteriak kegirangan "huraaa, ye ye akang Jevin datang. Da dahh"

Tutt tutt

Jevin berpikir, kenapa ia menemukan teman segila, dan seunik Ken. Waktu emaknya ngandung dia, emaknya ngidam apa coba.

"Kenapa?" ucap Tania setelah Jevin selesai juga bertelepon.

"Biasa, Ken ajak main ke rumah." Tania mengangguk.

"Yaudah, gue pulang" ucap Tania, tetapi Jevin menahannya.

"Gue anter." Tania hanya mengangguk.

Setelah berpamitan pada mama dan papa Jevin, iya mereka berdua meninggalkan rumah Jevin dan menuju rumah Tania terlebih dahulu.
Sampai di rumah Tania, jevin pamit langsung ke rumah Ken.

"Gue pulang" ucap Jevin sambil menstater motornya.

"Hati hati" Jevin mengangguk dan pergi.

--------

Sampai dirumah Ken, Jevin mengetuk pintu dan di bukakan oleh Bunda Vani, yaitu bunda Ken.

Bunda ken menyuruh Jevin langsung saja ke dalam kamar Ken.

"Eh, dateng juga rupanya lo" itu suara Vero yang dahulu setelah Jevin masuk.

"Ada apa?" tanya Jevin tanpa basa basi.

"Ini loh kan si Vero dapet kabar, kalau...

Bersambung

----------
Jangan lupa vote dan komen nya, gumawo.!

Perfect Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang