Asyi pov.
Tatapannya membuatku terpaku, membeku, dan bergetar.
Dengan santainya dia tersenyum padaku, melambaikannya tangannya dan menyapaku."Asyi"teriak kak hema dari jauh.
Taukah kalian kalau aku sedang berusaha keras menahan degup jantung yang hampir meloncat keluar. Aku membalas senyumnya,sapaannya,dan lambayan tangannya dengan senyum kaku dan suara begetar.
"Ha.. Haii kak" ucapku gugup
Mukaku pucat pasi saat dia mulai mendekatiku, kakiku mulai melemas, aku ingin pingsan saja.
"Heyyy.... Lo kenapa kok pucat banget" tanyanya tertawa.
"Ehhh ngga papa kok kak" ucapku salting.
"Hahahaha lucu banget sih lo, santai aja" ucapnya mengacak rambut ku, omegattttttt!!!!!
Aku hanya terseyummm malu menanggapinya, mungkin pipiku udah semerah tomat saking malunyaa.
"Hahahaha udah dehh santai aja, kita kan sekarang udh jadi temen"ucapnya lagi2 tertawa. Aku melongo.
"Ya udah gue kekelas duluan ya, bye" ucapnya melampaikan tangan sebelum pergi.Aku mengutuk diriku sendiri, kenapa saat bersamanya aku merasa seperti orang bodoh. Hanya melongo saat dia tertawa dan aku hanya terseyum dalam hati. Bahkan hanya bertatap dengannya selama 5 detik aja bisa membuatku hampir pingsan, hahahah bodoh sekali aku ini.
Haruskah aku bisa terima jika dia hanya menganggapku sebagai seorang sahabat, bukan sebagai seorang yg spesial. Ah aku cukup tau diri. Ah sudah lah yg penting pagi ini aku bahagiaaaa.
Aku membalikan badan untuk menuju kelas. Saat berbalik aku terlonjak kaget saat melihat seseorang yg tidak jauh dari tempat ku berdiri tersandar di dinding dekat jendela menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan. Aku menyerngit bingung, "knapa tu cowok" kataku pada diriku sendiri.
Aku melangkah mengahampirinya.
"Woi qi, ngapain lo liatin gue? Terpesonaaa? " ucapku mengejek."Gue tau, walaupun gue baru disekolah ini guee udah famouss karna kecantikan mempesona gue, hahhaha kepincut lo kan? "ucapku sombong.
"Lo ada hubungan apa sama si hema? " tanyanya dingin.
"Ngapain lo keppo, cemburu? "ejek ku lagi, seneng kali guaaa.
"Lo takut gue ngalahin kefamousan lo kalo gue pacaran sama kak hema kan"kataku tertawa.
"Atau jangan2 lo beneran cemburu?? Seriuusss looo? Hahaha kena karma kan lo" kataku semakin menjadi jadi.
Dia menatapku dingin dan berlalu pergi tanpa sepatah katapun.
"Kenapa tu bocah, tumben. Biasanya dia selalu ada kata2 buat ngelawan gue" gumamku bingung.
"au ah, bodo amat. PMS kali." ucapku tak peduli dan pergi melangkah kekelas..
****
Author pov.
Saat asyi memasuki kelas, semua pasang mata langsung tertuju padanya. Tatapan tajam dari semua cewek cewek yang ada di kelas. Termasuk teman2nya yg juga menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Asyi yang bingung langsung mengampiri teman2nya."Woi, ngapain kalian pada ngeliatin gue? " tanya ku pada teman2ku.
"Lo hutang penjelasan sama kita" ucap hana tajam.
"What the?" tanyaku kaget.
"Udh deh, jelasinn sekarang" tambah intan.
"Iya, mending lo jelasin sekarang. Apa yang sebenarnya terjadi" ucap tata tajam.
"Jelasin semuanya sebelum kitaa tanya" ucap lidia
"Apaan sih gaes, gue ngga ngerti. Jelasin apaa? " ucap asyi jengah.
"Lo emng ngga mau cerita sama kita? " ketus intan.
"Kalian kalo ngomong yg jelas dong, gue baru datang kalian nanya2 minta jelasinn. Ya jelasin apa" ucap asyi kesel.
"Iiiiiiii asyiiiiiii, gemess sendiri gue" ucap uyun malas.
"kak hema" ucap hana singkat, padat, dan jelas.
Asyi memutar otak untuk berfikir, sekarang dia ngerti apa yg sebenarnya di maksud ma girls nya. Dia berfikir sejenak, suasa hening cukup lama.
"Jadi? " tanya lidia memecahkan keheningan.
"Hemmm" asyi berdehem terlebih dahulu.
"So? " ucap tata jengahhh.
"Jadi gini kan,, kemarin gue ngelakuin ritual gue ngeliat kak hema main basket. Terus pas di udh selesai gue liat lapangan sepi, gue beraniin diri buat samperin kak hema. Teruus.... " asyi memandang ke5 sahabatatnya.
"Terusss apa?? " kata uyun kesal
"ya terus gue ungkapin perasaan gue" ucap asyi hati2 takut kena semprot ke5 sahabat nya.
Semua sahabatnya melongo, tak habis fikir mempunyai sahabat yang sangat bodoh."ya ampun, bego" ucap intan marah.
"Ni anak susah banget dibilangin"ucap hana ikutan kesal.
"Ya emngnya kenapaa? " ucap asyi polos
"Yang penting dia udah tau" lanjutnya."Bangga lo dengan dia tau kalo lo suka sama dia?" kata lidia
"Merasa hebat mempermaluin diri sendiri?" tambah tata
"gue ngga ada maksud apa2, gue cuma mau dia tau" kata asyi menunduk.
"Terus kalo dia tau, kenapa emngnya? " tanya hana tajam.
"Lo berharap dia bakal balas perasaan lo?" tambah tata.
Asyi hanya menunduk, apa iya yg dilakukannya salah.
"Udah lah gaes, Asyi kan baru pertama kali kayak gini. Kok kalian nyudutin dia kayak gini" ucap uyun menenangkan asyi.
"Apa gue bilang syi. Takdir cewek tu dikejar, bukan ngejar" ucap hana lembut.
"Jangan mempermaluin diri sendiri. Dg lo ngungkapin perasaan ke cowok, mereka akan nganggap lo ngga ada harga diri" ucap tata menasehati.
"Hidup ngga sesimpel itu syi" tambah lidia.
"iya syi. Salah bergerak satu kali aja, lo akan di pandang buruk selamanya" ucap uyun.
"Kita udah jdi temen kok" ucap asyi membela diri.
"Oiya, gue mau ngomong. Lo udah jdi bahan bicaraan karna kejadian tdi pagi sama hema" ucap tata datar.
Aku terlonjak kaget.
"kok bisa? " ucapku berteriak"Gue harap lo hati2, secara hema cowok famous di sekolah ini. Fans ceweknya banyak, termasuk cewek2 dikelas ini" ucap hana berbisik.
"Guekan ngga ada hubungan apa2 sama dia" ucapku datar.
"semoga aja tetap kayak gitu" tambah uyun .
Asyi tertunduk meratapi dirinya sendiri, ia tidak tau harus berekspresi bagaimana. Apa yg di bilang sahabatnya memang benar, ia tidak sepantasnya mengungkapkan perasaan duluan ke seorang cowok, tpi bagaimana lagi kejadian kemarin itu terjadi spontan, tidak direncanakan sama sekali. Huft.
Asyi melipat tangannya di meja dan menundukan kepalanya.
Bodo amat sama guru yang baru masuk, sekarang ia hanya ingin tidur.Next chap kakak2.
Maaf tulisan amburadul
Hehehe.Like n komennya jgn lupaaa
Baca juga cerita katasyiqin
"KENTA ALDAVE"
