"Apa salahku? Bukankah kita teman?" dengan nafas yang tersendat ia masih berusaha bertanya.
Peluru itu telah tepat menembus jantungnya. Seharusnya ia telah mati. Tapi tidak, keyakinan dalam hatinya telah sedikit menambah waktu nyawanya untuk masih setia diraganya.
Pujaan hati yang ia bela setengah mati ternyata begitu bangsat. Memang semua yang kita rencanakan tak selalu sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sakit namun itulah yang memang terjadi. Mungkin ini telah menjadi takdirnya. Harus mati ditangan sahabat serta kekasih tercintanya. Tepatnya mantan.
🌿🌿🌿
Prolog gk perlu panjang ok😝
11-12-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Shocked√
Teen Fictiontauk lah gw nulis paan, hehe. Yang ni nasibnya kgak kek work sebelah kok. Kagak bakalan gw tinggal, soalnya ni crita dah selesai tinggal publise doang. Dah lah kelamaan. Maapkeun tulisan gw yang gaje neee😁