Dor...dor...dor....dor...dor
Desingan timah panas yang keluar dari moncong senjata gengku terdengar memekakkan telinga.Tanpa perlawanan yang berarti, kami berhasil melumpuhkan 6 penjaga di luar gedung. Tak lama kemudian 4 penjaga lain terlihat keluar, mungkin karena mereka mendengar suara gaduh.
Genangan darah yang berasal dari tubuh mayat kawannya, menambah kewaspadaan mereka.
Tanpa aba-aba kulepaskan timah panas dan tepat mengenai jantung salah seorang dari mereka. Satu peluru dariku memicu peluru yang lain.
Semakin menarik, mereka mulai membalas serangan dari gengku. Yah cukup lama, aku tak bermain-main dengan senjata kesayanganku ini. Kurang lebih 90 menit aku bermain dengan mereka, akibatnya nyawa mereka melayang.
"Akh.....sial mereka sempat menembak kakiku." kutatap Ken yang menggerutu sambil memegang kaki kanannya yang terluka.
"Hakyeon obati Ken, tunggu aku dan yang lain memanen hasil buruan kita." ujarku sambil melangkah memasuki gedung bank.
Beruntunglah aku memiliki Hongbin yang berotak jenius, dia dengan mudah membuka brankas yang menjadi pelindung uang taruhanku.
Setelah kurasa cukup, aku keluar dengan tas hitam ditangan kananku. Masih ada 7 jam lagi sebelum waktu yang ditentukan tiba. Tapi aku ingin cepat-cepat membebaskan kekasihku.
Selesai Ken diobati, meluncurlah kami ke markas cecunguk yang sudah berani menculik pujaanku. Aku bersumpah akan memenggal mereka yang telah berani melukai kekasihku.
🌿🌿🌿
20-02-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Shocked√
Novela Juveniltauk lah gw nulis paan, hehe. Yang ni nasibnya kgak kek work sebelah kok. Kagak bakalan gw tinggal, soalnya ni crita dah selesai tinggal publise doang. Dah lah kelamaan. Maapkeun tulisan gw yang gaje neee😁