part 15

60 6 0
                                    

"nggak, nggak mungkin. Evelyne ngga mungkin kayak gitu, dia ngga mungkin pacaran sama cowok itu.. " ucap Zizi lirih

"kamu kenapa zi?" Herry bingung dengan Zizi, apa salahnya jika Evelyne berpacaran dengan Aldev? Seharusnya Zizi mendukung hal tersebut.

Karena seperti yang herry tahu, bahwa Zizi dan Evelyne berteman baik, mereka bersahabat akrab, Herry saja ikhlas jika Evelyne berpacaran dengan Aldev.

Sebab ia tahu cinta bukanlah sebuah paksaan, cinta itu hadir dan tak terduga kapan dan dengan siapa cinta itu akan datang, yang harus dilakukan adalah cukuplah bersikap baik disaat kita sedang bersama dengan orang yang kita cintai ya, walaupun dia tidak bisa membalas rasa tersebut. Jangan memaksakan suatu kehendak, apalagi memaksakan sebuah cinta, karena segala sesuatu yang dipaksakan tidak akan berjalan mulus dan tidak akan berakhir bahagia. Jika dengan berteman baik akan membuat bahagia,kenapa harus memaksakan yang lain? Bahagia itu dibuat sendiri bukan dicari apalagi dipaksakan.

****

Tett.. Tett.. Tettt...

Suara yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa pun akhirnya berbunyi juga, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju gerbang sekolah. Ada yang langsung pulang kerumah dan ada juga yang singgah dulu di cafe yang berada tidak jauh dari sekolah mereka, hanya sekedar untuk ngobrol-ngobrol cantik ala anak zaman sekarang.

Seperti dua perempuan ini contohnya yang sedang menunggu pesanan mereka, siapa lagi kalau bukan Evelyne dan Caca, sebenarnya Evelyne tidak ingin pergi ke cafe tersebut namun Caca lah yang memintanya, tau sendiri bagaimana murkanya Caca jika Evelyne menolak permintaannya ditambah lagi dengan alasan Evelyne yang tidak logis.

"gue capek Ca, gue mau langsung pulang entar mama nyariin." entah sudah berapa kali Evelyne mengucapkan kata tersebut, dan tidak juga digubris oleh sang ratu kepo kuadrat, Carolina Aditama atau yang sering dipanggil Caca.

"kayak anak SD aja lu, entar kalo udah di cafe biar gue telfon mama lo gue bilang kalau lo nemenin gue, ngga mungkin deh mama lu ngelarang terlebih lagi sama gue " Dan kata-kata itulah yang terus keluar dari mulut Caca jika Evelyne terus berkata ingin pulang.

Tidak lama berselang pesanan mereka sudah sampai, Evelyne tetap seperti biasa selalu memesan minuman Capuccino dan Caca memesan Milk tea macha, minuman fav begitu katanya.

"jadi kalian udah sering jalan berdua gitu ya lin, Aldev orang nya gimana lin? Baik nggak? Perhatian nggak sama lo?" Pertanyaan yang tidak cukup satu itulah kebiasaan Caca. Dan ya alasan Caca ingin mengajak Evelyne ke cafe tersebut karena ingin tau sudah sejauh mana hubungan Evelyne dan juga Aldev.

"seperti cowok pada umumnya ca, baik, perhatian, yaa gitu deh" jawab Evelyne sambil tersenyum, entah kenapa setiap kali mengingat nama Aldev saja tanpa sadar sudut bibirnya selalu saja terangkat sempurna membentuk senyum yang manis dipandang.

"lo kalo diajak ngobrol tentang Aldev sumringah banget yaa lin, Refleks  gitu langsung senyum-senyum apa ini pertanda kalo lo jatuh cinta?" goda Caca.

"hhmm ya gitu deh" jawab evelyne sambil tersenyum malu

"issh lo mah ngga asik, tiap gue nanya yang dijawab cuma ya gitu deh  mulu, ngga ada jawaban lain apa, jangan mentang-mentang lo sedang jatuh cinta, kosa kata yang ada dalam otak la menipis lin, bahaya bentar lagi udah mau ujian lo, gue ngga tanggung jawab kalo nilai rapot lo nurun, dan gue juga ngga tanggung jawab kalo mama lo ngadain tabligh akbar dirumah akibat ngeliat rapot lo, dan yang jadi bahan pembicaraan adalah keseringan main handphone dan keseringan diajak gue jalan, Big no ya lin, sekali lagi gue bilang, GUE.NGGAK.TANGGUNG.JAWAB." 

Entah mengapa pikiran Caca sudah sejauh itu, ia terlalu kelewat pintar jadinya ya over dosis.

"Ya jangan lo doa'in dong ca, lo jadi temen jahat banget sama gue" Evelyne kesal dengan perkataan Caca tadi

"hhaa bercanda kok lin, udah ngga udah dianggap serius, sekarang mending lo ceritain lagi tentang lo dan Aldev, gue kan masih penasaran parah nih"

"Penasaran apa kepo" kata Evelyne menjahili temannya itu

"dua-duanya sama kok lin, udah buruan ceritain" desak Caca yang sudah kumat penyakit nya apalagi jika bukan, kepo.

**

Saat sedang asyik bercerita tiba-tiba saja mata Evelyne menangkap pemandangan yang tidak begitu mengenakkan.

"eh Ca itu bukannya Zizi ya, kok dia sama kak herry" tanya Evelyne sambil menunjuk ke arah luar jendela cafe dan langsung diikuti oleh mata milik Caca.

"eh iyaa lin itu Zizi sama kak Herry ngapain mereka pergi berduaan, ke toko bunga lagi" Jiwa penasaran Caca kambuh lagi.

Yang Evelyne dan Caca lihat disana adalah Zizi dan Herry yang sedang berjalan menuju toko bunga yang berada tepat disamping cafe tersebut, membuat dua remaja tersebut kebingungan dan saling tanya menanya satu sama lain.

"tadi waktu disekolah bukannya Zizi bilang kalo dia mau ngerjain tugas kelompok sama anak kelasnya, kok sekarang pergi sama kak Herry" tanya Caca entah kepada siapa

Sedangkan Evelyne hanya diam sambil terus melihat kearah Zizi Dan Herry yang tempak sedang memilih-milih bunga.

"apa kita samperin aja lin, biar kita tanya sekaligus, supaya ngga kayak orang bego gini" kata Caca yang sudah mengambil ancang-ancang ingin pergi dari cafe tersebut namun ditahan oleh Evelyne.

"lo emang udah bego dari lahir ca, dan jangan tambah membegokan diri kayak gini" ucap Evelyne anarkis

"jahanam lo jadi temen. Terus ini kita harus kayak gimana lin, kalo mau disamperin ya buruan sekarang mumpung mereka belom pergi" Caca yang sudah kesal pun tak kuasa menahan ingin pergi menghampiri Zizi dan Herry

"udah besok aja kita tanyain sama Zizi, biar jelas, kalo sekarang ntar kita nganggu mereka, siapa tau mereka punya urusan penting, percaya sama Zizi kalo dia nggak bakal ngehianati kita berdua ca" jawab Evelyne sambil membalikkan badannya seperti semua, menghadap Caca.

"beneran lin? Lo nggak apa-apa kan?" tanya Caca khawatir

"nggak apa-apa ca, udah tenang aja" Evelyne meyakinkan Caca

"yaudah"

Setelah itu keheningan terjadi diantara mereka, saling memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

                                      ****














SELAMAT LIBURAN DAN SELAMAT TAHUN BARU 2019, SEMOGA MENJADI TAHUN YANG LEBIH BAIK DARI TAHUN SEBELUMNYA :)

Tetap semangat menjalani semua aktivitas (yang baik dan tidak merugikan orang lain)  
See you 2018
Welcome 2019
Sungguh tidak sabar ingin melihat banyak perubahan ditahun ini semoga perubahan yang baik dan bermanfaat  Aamiin :)

                                       

To be continude..

HIPPOCAMPUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang