Duabelas

13 5 0
                                    

Typo bersemi harap maklumi😪

.
.
.

Nisya, aldi dan kyrin sedang tertawa terbahak bahak melihat hasil karya nisya. Kalian mau tau apa yang terjadi pada arga? Arga sekarang memakai gaun selutut bewarna silver dan wajah nya yang sudah dipoles dengan rapi oleh nisya. Sungguh eksperimen yang mengagumkan. Tak ingin melewatkan kesempatan berharga, aldi dengan sigap berdiri di samping arga dan meminta kyrin untuk memotret dia yang sedang merangkul arga layak nya perempuan.

" kak tu syapa, kok antik banget. Pacal nya bang aldi ya? " tanya alex sambil menarik narik lengan baju nisya. Bukan nya menjawab, nisya serta kyrin malah semakin tertawa. Arga tersenyum kecut sedangkan aldi menjauh dan berlagak jijik. Lengkap sudah kepuasan nisya, kyrin, aldi dan lengkap pula penderitaan arga

" ih, masa pacar nya kak aldi mirip banci pinggir jalan? Kan nggak mungkin " jawab aldi dengan dramatis

" udah nggak usah dilanjut lagi kasian arga " ujar barron yang baru tiba

Arga yang senang karena di bela oleh barron sontak memeluknya sambil melompat lompat

" sana ganti baju! Emang loe masih betah pake begituan " ucap dave. Setelah mengganti dress dengan kaos, arga mengajak mereka semua untuk jalan jalan.

" kak, beli es krim yok! " ajak nisya pada kyrin. Kyrin mengangguk setuju

.
.
.

" nisya pokok nya loe harus dandan titik nggak pake koma " paksa karin. Nisya mendengus kesal karena dia sangat anti dengan yang namanya dandan.

" pokoknya gue nggak mau " kekeuh nisya tak terbantahkan. Tapi bukan tania namanya kalo tidak bisa melakukan sesuatu

" oh ayolah nisya kami mohon. Gue dan karin bakal kembaran masa loe nggak ikutan. Loe ga nganggap kita berdua sahabat loe ya? Makanya loe kekeuh ga mau kembaran sama kita " ucap tania dengan tampang sesedih mungkin. Nisya mulai luluh dengan ucapan tania, dia tidak bermaksud membuat kedua sahabat nya kecewa

" baiklah baiklah " pasrah nisya. Karin dan tania mulai menunjukkan taring nya. Dengan kejam (abaikan)  mereka menarik nisya naik ke mobil menuju butik tante lesa -adik ibu karin-

Setibanya di butik tante lesa, karin dan tania sibuk memilih milih baju yang cocok untuk mereka. Hampir semua baju yang ada di butik sudah mereka lihat, tapi masih saja tidak ada yang menarik.

" ish, kok nggak ada yang cocok sih " gurutu karin kesal

" mungkin ada yang kelewat. Mending kita cek sebelah sana aja yuk? " ajak tania

" oh ya nisya mana? " tania dan karin gelagapan sendiri mencari nisya ke semua sudut. Karena butik tante lesa termasuk butik besar yang memiliki tiga lantai yang dipenuhi manekin dan baju.

Nisya pov

Gue kesal ngeliat tania dan karin kayak ibu ibu rempong. Putar putar nggak jelas, ngambil baju liat bentar lalu simpan lagi. Kan eneg gue nya. Sangkin bosan nya gue melangkah naik ke lantai dua untuk melihat lihat. Tak sengaja gue nyenggol salah satu manekin yang sedang dirias oleh karyawan butik. Gue berkali kali minta maaf karena riasan nya agak hancur.

" kenapa ini? " tanya seorang wanita eum dibilang paruh baya bukan, tapi kalo dibilang muda juga bukan heum,, pokoknya umur tiga puluhan lah

" maaf nyonya, tadi adik ini nggak sengaja nabrak manekin yang nyonya suruh rias " jelas karyawan tersebut

" maaf nyonya saya nggak segaja " ucap gue karena merasa bersalah

" oh ga pa pa. Eum kamu jangan panggil saya nyonya, tapi panggil aja tante lesa " jelasnya menyodorkan tangan

TAKDIR : Siapa Aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang