Aku ingin bercerita mengenai hubunganku dengan Daddy dan apa saja yang telah kita lewati, tahun tahun ini adalah tahun yang sangat berat bagiku karena tahun ini daddy sedang dalam kondisi yang buruk ditempat kerjanya , Daddy melampiaskan semua padaku setiap harinya dan ia juga lebih overprotective padaku tak jarang ia hanya mau berdua denganku kapan saja dan dimana saja, cukup dengan perkenalan di bab ini kita akan bicara mengenai apa yang telah kita lalui bersama.
Dulu aku pernah punya satu teman karena tak sengaja menyelinap keluar, dia Evan anak yang kurus dan lemah dariku , jujur aku bukanlah anak yang feminim , aku lebih suka menjadi Tomboy atau bersifat gagah tak jarang lebih seperti nakal , ya aku memang nakal , saat itu aku berumur 6 tahun dan aku benar benar ingin keluar dari rumah itu aku menyelinap ke cerobong asap lalu memanjat keluar setelah sampai diatas aku turun dengan menempel pada tembok cerobong asap , lalu saat aku sampai dibawah disaat itulah aku bertemu Evan, aku melihatnya murung dan pucat pada saat itu aku hanya ingin menghiburnya dan tak bermaksud mengajaknya dalam pelarianku namun apa daya madame mengejarku , aku menggenggam tangan dinginnya dan berlari menuju danau ,kami melewati hutan yang cukup menyulitkan ,dengan dress yang panjang dan tanpa alas kaki aku menuntunnya keluar melewati hutan namun kakiku tak kuat lagi , kakiku membiru karena benturan dengan batu, Evan pun membopongku untuk pergi mendekati pohon terdekat ,entah apa yang ada di benak anak kurus itu dia membaringkanku disana dan pergi meninggalkanku , awalnya kukira ia meninggalkanku namun ternyata ia kembali dengan membawa beberapa daun ,jujur aku tak tahu daun jenis apa itu namun aku terlalu lemah untuk bertanya maka aku memutuskan untuk tidur, ketika aku bangun aku sudah tak mengenakan baju sehelaipun, aku ingin marah kepadanya namun kulihat ternyata ia sedang mencuci dress ku di aliran sungai terdekat , aku menghargai niat baiknya tapi apa dia bodoh? Hutan ini sangat dingin ,cukup dingin untuk membekukanku , aku berjalan menghampirinya lalu memanggilnya "Hei bodoh! Cepat kemari" , entah dia memang Bodoh atau dia sadar kalau dia bodoh namun ia menghampiriku dalam diam dengan membawa dress yang telah dia cuci , dia menghampiriku dengan wajah takut , lalu ku tersadar bahwa sungai itu cukup dingin untuknya mencuci , aku pun luluh karena kedunguannya "hei bodoh! Tegakkan kepalamu memangnya kamu habis mencuri?" , "Tidakk aku ti-ti-dak pernah mencuri" ucapnya gugup , "ya terserahlah , cepat peluk aku , dingin" , ia pun terbelalak karena perkataanku "apa kamu serius?" Ungkapnya , "ohh jadi kamu benar benar ingin membekukanku?" "A-a-aku tidakk bermaksud a-a-aku hanyaa..." ,Aku pun memeluknya, hal yang baru aku sadari adalah selain tangannya seluruh tubuhnya sangatlah hangat jujur aku tak sadar melekat padanya dan menggeliat di tubuhnya ia menggunakan baju yang berlapis dan didalam jaketnya terasa lembut dan hangat, namun aku sungguh kedinginan , kulihat hawa hangat keluar dari mulutnya , akupun menempelkan mulutku dengan mulutnya sambil memegang punggungnyaa ,ia terkejut dan hendak berbicar sehingga membuat lidahnya bersentuhan dengan lidahku , seketika aku merasa hangat , aku berbisik padanya "cium aku disekujur tubuhku, itu akan membuatku hangat" , "kamu yakin? Aku ini lebih tua dari kamu, dan aku telah belajar mengenai repro..." "Bodoh berhenti ceramah,aku mau mati" "b-ba-iklahh" , ia pun mencium bibirku dan menjilatnya ,jujur itu menjijikan tapi itu cukup menghangatkan, ia pun mulai mencium leherku lalu pundaku belum sempat ia mencium dadaku Daddy datang dan membawa ku pulang, sejak itu Daddy memperketat penjagaan, Daddy sangat marah dan segera memandikanku ,ia tak memakaikan aku baju namun segera membawaku kekamarnya ,membaringkanku dan menahan kedua lenganku , "Daddy maafkan aku..." Tapi Daddy sepertinya tidak mau mendengarkan permohonan maafku , dia menjilati dadaku dan mencium bibirku ,tangannya dengan lembut meremas dadaku , "Daddy aku mau pipiss.." , "keluarkan saja disini milla" , "tapi daddy... Ahh daddy aku ga kuatt" aku mencoba menahan rasa ingin pipis ku namun semua percuma saja karena ketika itu daddy menggosokkan jarinya di kemaluanku , "ah.. ahh... Da-ddy.. ahh... Kumohonn ah... Daddyyy... Ahh..." Akupun menangis sekeras kerasnya lalu daddy menyelimutiku dengan selimut dan memelukku "jangan pergi lagi milla, kamu akan membuat daddy kecewa" ia lalu mengecup keningku.
Dr. Schwertz bilang tubuhku kurang nutrisi jadi pertumbuhan ku terlambat , namun pada dasarnya aku tumbuh normal hanya hormon ku yang sedikit terganggu , aku bersyukur daddy masih menyayangiku walaupun aku memiliki kekurangan.
Hari ini adalah hari ulangtahunku yang ke 16 , entah kenapa tubuhku kurang sehat hari ini , Daddy memaksaku keluar untuk merayakan pesta ulang tahunku ,namun entah apa yang terjadi padaku aku marah marah dan mengurung diri , madame terus mengetuk pintuku hingga malam ia sepertinya khawatir karena aku belum makan apapun sejak pagi , bukannya aku tak mau tapi aku hanya tak ada kemauan untuk makan, ketika aku turun dari ranjangku aku takut dan berteriak
"Daddy!! Daddyyy!!! Madameeee!! Dr.Schwertz! Aaa!!" ,Daddy segera mendobrak pintu kamarku dan memelukku "ada apa milla?! Kamu baik baik saja" daddy tampak khawatir dengan ku , "daddy aku berdarah" aku menangis sejadi jadinya daddy lalu menggendongku yang dipenuhi oleh bercak darah dimana mana ,ia berlari menuju kamarnya lalu menelpon dr . Schwertz dengan wajah yang tampak sangat takut dan cemas
" Schwertz cepat kemari!" Ia menelpon dr.schwertz dengan nada marah dan tampak gusar, ia memelukku erat dan sesekali mengusap rambutku ,"tak apa apa milla ,daddy disini , daddy akan menemani kamu" aku memeluknya sambil menahan rasa sakit, dr.schwertz datang dan segera berlari ke kamar daddy dengan tergesa gesaa , setelah ia memeriksaku ,anehnya ia tersenyum dan mendiagnosa itu sebagai "menstruasi"