Hazel Nesya Adhitama

14 13 7
                                        

Sinar matahari pagi menelusup masuk melalui celah jendela kamar ku.
Dering jam yang sedari tadi aku abaikan pun masih setia berdenting mencoba membangunkan ku dari mimpi indah ku.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah baru. Ck, aku malas jika harus beradaptasi dengan teman baru.

Dengan malas aku berjalan menuju kamar mandi, Setelah selesai mandi aku segera mengenakan seragam baru yang sudah mama berikan untuk ku.

Aku menatap penampilanku di depan cermin dari atas kebawah aku pun memutar bola mataku dengan malas

"Ck,Seragam nya gini banget si kya ga ada  warna lain aja!"

"Pagi zel,ko mukanya di tekuk gitu si? Ga suka hari ini sekolah?" sapa Risa yang sudah duduk di meja makan.

Hazel hanya bergumam tidak menjawab perkataan mama nya

Risa hanya menghela nafas berat
"Hati hati Zel!!!"

Hazel berjalan mencari ruangan kepala sekolah dengan tatapan datar.
Para murid hanya menatap Hazel dengan tatapan yang sulit di artikan ada yang terpesona melihat cantik alami yang tercetak jelas di wajahnya tanpa polesan makeup,ada juga yang menatap dengan tatapan benci.
Tapi bukan Hazel namanya jika harus meladeni murid" yg terus menatapnya benci,Bagi Hazel komentar mereka tidaklah penting.

"Kamu murid baru itu ya? Siapa nama kamu?" tanya seorang wanita tinggi bermata besar dengan bola mata berwarna hitam pekat, yang Hazel tau dia adalah salah satu guru killer di sekolahnya.

"Iya Bu, Nama saya Hazel" hazel menjawab dengan senyum tulus yang terpatri di wajah manisnya.

"Baiklah ikut saya kita ke kelas kamu, Oh iya nama saya ibu Dini."
Kata guru killer yang Hazel ketahui bernama Ibu Dini tersebut.

Hazel menundukan kepala dan berjalan mengikuti Bu Dini.

"Anak anak perkenalkan Dia anak baru,Ah lebih tepatnya dia akan menjadi teman baru kalian"  jelas Bu Dini
"Kamu! perkenalkan diri kamu"

"Em Hai,perkenalkan nama saya Hazel Nesya Adhitama,Kalian bisa panggil saya Hazel" tutur hazel dengan senyuman yang bisa di katakan sangatlah manis bagi sebagian lelaki yang melihatnya.

"Baiklah untuk sesi perkenalan cukup sampai disini,jika kurang jelas kalian bisa tanyakan langsung pada Hazel"
Jelas Bu Dini dengan tatapan yang super tajam yang tak pernah lepas dari mata besar Hitam pekat yang Hazel tau Bu Dini memakai Softlens.

"Hazel kamu duduk di samping Luna ya!" perintah Bu Dini

Hazel hanya tersenyum lalu mengangguk paham,dan berjalan menuju bangku nomor tiga yang di tunjukan Bu Dini.



'~

AMBITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang