Saga Delvin

14 8 3
                                    

Lelaki berambut hitam legam itu mengacak rambutnya kesal, bagaimana tidak kesal bisa bisanya Hazel melupakanya. Setelah sekian tahun tidak bertemu sekalinya ketemu gadis manis itu malah melupakanya.

Lelaki itu adalah Saga Delvin. Saga duduk bersandar di pembatas rooftop, masih memikirkan kejadian di perpustakaan saat dirinya bertemu dengan gadis yang selama ini selalu ada dipikirannya itu.

Saga masih tak percaya saat sepupunya memberitahukan kabar bahwa Hazel gadis manis yang menjadi teman masa kecilnya pindah ke sekolahnya.

*Flashback On*

"Bangg abangg!!!"

Pekikan Mika gadis yang masih SMP itu terdengar sangat keras sampai sampai membuat Saga menghentikan acara membacanya.

"Apa si Ka lo bisa gak sih gausah teriak kaya gitu".
Saga menutup Novel yang sedari tadi sedang ia baca.

"Hiss maaf bang", melihat saga yang tidak mengindahkan kata maaf nya itu akhirnya Mika langsung memberitahukan kabar baik yang ia dengar dari teman satu sekolahnya.

"Bang gue punya berita bagus nih,mau tau gak?"
Tawar Mika dan langsung di hadiahi tatapan tajam oleh Saga.

"To the point aja Ka gausah ganggu acara baca gue!"

"Oke oke. Bang abang masih inget kan sama Kak Hazel?".

Mendengar nama Hazel di sebut membuat Saga tertarik dengan apa yang akan Mika sampaikan.

"Bang Kak Hazel tuh mau pindah sekolah tau! Ke sekolah abang!" Lanjut Mika memberitahu.

"Lo serius!? Lo kata siapa Ka jangan bohongin gue,gue tau kalo Hazel tuh di jakarta gak mungkin dia pindah kesini" Jawab Saga sembari beranjak berdiri hendak meninggalkan Mika yang dirasa arah pembicaraan mereka tidak masuk akal.

"Hiss abang! Kalo gak percaya liat aja besok!"

*Flashback off*



Membaca adalah sebagian dari kegiatan Hazel, ya Hazel memang suka membaca novel novel romantis. Terkadang Hazel merasa jatuh cinta dengan tokoh lelaki super peka yang ada di dalam cerita. Dan sayangnya lelaki seperti itu hanya ada dalam cerita, Hazel selalu berkhayal bahwa nanti dirinya akan bertemu dengan salah satu lelaki yang ada dalam novel. Hahaa ada ada saja!

Dddrrrttttttt!

Suara dari benda pipih berwarna putih itu terus bergetar entah siapa si penelepon Hazel pun tidak tau.

"Heran gue, udah malem siapa si yang nelpon kurang kerjaan banget". Karena kesal Hazel pun memasukan handpone nya ke dalam sarung bantal.

Namun lagi dan lagi Hp nya terus bergetar.

"Mampus gue matiin, telpon aja terus!" Karena kesal akhirnya Hazel mematikan hp nya.



Next or not?

Hehe jangan lupa votment❤👌



AMBITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang