Baik

6 2 1
                                    

Setelah seharian bersama Luna Hazel pun memutuskan untuk pulang,ya walaupun tadi Luna sempat memintanya untuk tinggal lebih lama lagi. Tapi Hazel menolaknya dengan halus.

Hazel turun tepat di depan rumah dengan pagar tinggi bercat warna putih,Hazel pulang menggunakan taxi online yang sempat di pesannya tadi.

"Mandi dulu lah biar seger,badan gue rasanya mau remuk seharian ini."

Hazel pun berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Non Hazel kok baru pulang??"

Tanya Mbok darmi yang sedang mengelap meja saat melihat anak majikanya baru pulang.

"Eehh iya mbok tadi ada acara sama temen" jawab Hazel dengan senyuman lelahnya.

"Mau mbok buatkan makan dulu non?"

"Nggak usah mbok,Hazel udah makan kok."

"Ya sudah kalau begitu si mbok lanjut beres beres dulu ya non."

"Iya mbok."

Setelah mandi Hazel duduk di kursi dekat jendela kamarnya,di temani rintik rintik hujan yang turun membasahi bumi.

Dulu kehidupannya tidak sesuram ini, sebelum Ayah dan Mamanya memutuskan untuk bercerai. Sekarang tidak ada lagi kasih sayang seorang Ayah. Ayahnya tinggal di jakarta bersama dengan Istri barunya.

Ya,Hazel tau masih ada Risa, Mamanya yang tinggal bersama tapi Hazel sama sekali tidak merasa satu rumah dengan mamannya.
Risa jarang di rumah waktunya dia habiskan seharian di kantor.

Hazel lelah, pikiranya saat ini benar benar kacau.
Akhirnya dia merebahkan tubuh di sofa dengan memeluk boneka coklat kesayanganya dan tertidur.


Praaaanggggg!!!!

Hazel terbangun lantaran mendengar benda yang sepertinya di banting dengan sangat keras.

Hazel berlari menuju sumber suara yang di dengarnya, Hazel memutar bola matanya dengan malas dia sudah menduga keributan yang terjadi pasti karena ulah kedua orang tuanya.

Kadang Hazel bingung mereka sudah bercerai tapi masih saja sering bertengkar.

"Nggak ya mas! Aku nggak bakal izinin kamu bawa Hazel!!"

"Jangan egois kamu Risa! Hazel juga anak saya, saya berhak membawa Hazel kemanapun!"

"Nggak! Hazel tetep ikut aku!"

"Kita tentukan saja. Hazel mau ikut saya atau kamu!"

"Hazel nggak mau ikut kalian!!!!"

Kedua orang yang sedang beradu mulut itu pun menoleh.

Matanya memerah siap menumpahkan air mata namun,
Hazel mencoba menahan tangisnya sekuat yang ia bisa.

"Hazel kamu sama mama aja ya sayang ya." Bujuk Risa

"Sama Ayah aja! Ayah janji bakal bahagiain kamu sayang." Adithama pun tak mau kalah membujuk Hazel.

Hazel pun menghela nafas cukup panjang. "Hazel nggak mau ikut siapa siapa! Apa tadi Ayah bilang? Bahagiain Hazel!? Omong kosong!! Hazel bisa bahagia kalau kalian bisa bersatu! Kaya dulu lagi! Apa kalian bisa!?"

"Hazel yang sudah berlalu ya......"
Belum selesai Adhitama berbicara Hazel sudah memotongnya,dengan emosi yang sudah tak bisa di tahan lagi.

"Nggak bisa kan!!! Yaudahhh!! Hazel pergiii!!!!!"

Hazel pun berlari keluar dari rumahnya dengan berlinangan air mata.


"Gue harus kemana hiks... hiks..."
Hazel duduk di bangku taman yang sudah lumayan jauh dari kawasan rumahnya.

Di lain tempat laki laki dengan hodie berwarna hitam itu tengah mengendarai motor ninja berwarna merah nya.

Dari kejauhan Saga melihat punggung perempuan yang seperti tidak asing di pandanganya.

"Itu dia bukan sih? Kalau iya ngapain malem malem duduk sendirian di situ? Gue harus samperin." Gumam Saga dalam hati.

"Hiks... hiks... hiks..." Hazel terus menangis.

"Ekhm, lo kenapa?" Tanya Saga yang sudah duduk di samping Hazel.

Hazel pun membuka tangan yang sedari tadi menutupi wajahnya yang berantakan. "Lo siapa?"

Saga tampak menghela nafas,ternyata Hazel benar benar tidak mengenalnya.
"Gue Saga. Lo ngapain disini? Sendirian? Ini udah malem loh."

"Gue g...ue lagi ada masalah."

"Mau cerita? Gue dengerin kok." Tawar Saga dengan senyuman yang menunjukan lesung pipit di pipi nya.

Hazel menunduk lalu menggeleng lemah, pertanda bahwa dia tak mau berbagi cerita dengan lelaki yang baru saja di kenalnya.

"Oke gue ngerti. Yaudah ayo gue anterin pulang, rumah lo dimana?"

Hazel menggeleng "Gue nggak mau pulang kerumah."

"Teruss?"

Hazel menghapus sisa air mata yang ada di pipinya lalu berdiri dari duduknya.

"Lo mau tolongin gue?"

"Apaa?" Jawab Saga

"Udah lo mau nggak? Kalau nggak mau gapapa, gue jalan kaki aja."

Hazel hendak melangkah kan kaki nya namun sudah lebih dulu di cegah oleh Saga.

"Oke."

Hazel pun tersenyum hingga menunjukan deretan gigi nya.

"Ternyata cowok ini baik"




Wehehee Update nih😁

Next or not?

Jangan lupa votment👌🙏

Makasihhh❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMBITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang