Lamaran

158 9 0
                                        

"Sebelumnya saya minta maaf pak tanpa mengurangi rasa hormat saya dan keluarga bapak, saya tidak dapat menerima itu pak karena kami hanya menolong saja. Saya permisi dulu pak" pamit Rafka sudah berdiri dari tempat duduknya

"Tunggu"
______

"Tunggu" ternyata yang menghentikan mereka adalah Adryan

"Tunggu sebentar, saya ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua dan sekaligus mengumumkan apa yang menjadi keputusan saya"

"Ada apa Adryan?" Tanya kakek. Adryan berbisik kepada Mamah, entah apa itu namun bisikan itu membuat Mamah tersenyum senang yang membuat orang yang berada disana penasaran.

Tak lama pergi Mamah kembali menggenggam sesuatu. Adryan memberi isyarat kepada Mamahnya agar mendekatkannya kepada Najwa dan Rafka.

"Saya disini ingin menjadikan Najwa Salsabila sebagai tunangan saya dan Saya harap kamu tidak menolak Saya karena jujur saya sudah menyayangimu semenjak kamu merawat Saya, maukah kamu jadi tunangan Saya?" Ucap Adryan sambil mengulurkan kotak bludru berisi sebuah cincin cantik, Najwa menjatuhkan tasnya lalu melirik kepada Rafka.

"Maaf tapi kami harus pulang sekarang karena Ibu kami sendirian dirumah" ucap Rafka sambil memungut tas Najwa yang jatuh.

"Rafka ijinkan Najwa untuk menjawabnya" ucap Adryan

"Datanglah ke-rumah jika itu benar, kami pulang dahulu maaf telah mengganggu waktu anda Assalamualaikum" ucap Rafka

"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian Najwa dan Rafka. Mereka berbincang diruang keluarga

"Bagaimana kondisimu nak?" Tanya nenek

"Alhamdulillah, disana Adryan dianggap seperti keluarga sendiri" ucap Adryan sedikit menyindir Gavin yang wajahnya sedari tadi tidak suka jika Adryan kembali.

"Iyan? Kamu kok bisa kaya gini sih? Kamu kenapa? Cerita deh sama Mamah" ucap Mamah, wajah Gavin yang sedari tadi tak suka jika Adryan kembali pun panik mendengar pertanyaan itu. Adryan melirik Gavin.

"Kurang tau Mah karena jujur tau-tau Adryan udah dirumah sakit sama Najwa dan Iyan baru tau jika Iyan lupa ingatan.." Adryan sengaja menjeda ucapannya, ia melihat ekspresi Gavin yang mulai tenang karena ucapan Adryan.

"Lalu selama kurang lebih 5 bulan Iyan dirawat dengan baik disana, Iyan diajarin bagaimana hidup sederhana tapi tetap merasakan apa itu kenyamanan dan kasih sayang"

"Mamah jadi penasaran sama keluarga mereka" ucap Mamah Adryan

"Iya nenek juga"

"Berhubung semuanya sedang berkumpul saya akan mengembalikan jabatan Adryan sebagai direktur utama dan Gavin direktur ke dua di perusahaan" ucap kakek yang memiliki jabatan paling tinggi disana

"Gak bisa gitu dong kek, Gavin juga cucu kakek... Kakek gak bisa geser posisi Gavin gitu aja!" Ucap Gavin tak terima

"Iya Pah, Papah gak bisa mutusin kaya gitu dong, itu gak adil buat putra kami" ucap Mamah Gavin

"Keputusan saya sudah bulat, Adryan? Temui kakek diruang kerja" kakek pergi dari sana
______

'tok...tok...tok' Adryan mengetuk pintu ruang kerja kakek

"Masuk" ucap kakek dari dalam, Adryan membuka pintunya lalu masuk tak lupa langsung menutupnya. Sekarang Adryan ada dihadapan kakek.

"Ada apa kek?"

"Kakek cuman mau tanya perihal yang kamu ucapkan tadi"

"Tentang Najwa?"

"Iya, kamu serius?"

Sequel Kckka (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang