Keesokan harinya Najwa berada diruang pemasaran sambil mengecek barang-barang yang akan dipasarkan dengan membawa beberapa lembar kertas dan pulpen.
"Bu untuk pagi ini ada 250 truk container yang akan mengirimkan barang-barang diberbagai wilayah didalam negeri dan ada 43 truk container yang akan dikirim keluar negeri melalui bandara" lapor seorang pegawai
"Baik dan jangan lupa tolong siapkan surat ijin pengirimannya dan beberapa berkas yang dibutuhkan"
"Baik Bu... Saya permisi dulu"
"Yah" Najwa melanjutkan pekerjaannya
"Hei" ucap Adryan, Najwa menoleh.
"Bapak kenapa disini?"
"Kok bapak sih"
"Yakan masih jam kerja"
"Udah panggil aja seperti biasa gak usah pake embel-embel bapak, orang aku masih muda kok"
"Iya iya kamu kenapa disini?"
"Kenapa emang gak boleh"
"Enggak juga sih"
"Aku cuman mau ngecek gimana perkembangannya?"
"Alhamdulillah bagus dan sebentar lagi akan mulai proses pengiriman"
"Emm.. Najwa?"
"Iya?"
"Ini buat kamu" Adryan memberikan sebuah pulpen berwarna pink yang diujungnya ada gantungan cantik.
"Wahh imut banget pulpennya"
"Suka?"
"Iya, makasih ya Adryan"
"Oke... Yaudah aku pergi dulu, good luck"
"Iya fighting" ucap Najwa, Adryan berbalik lalu memberikan kedipan mata yang membuat Najwa salah tingkah.
Jam istirahat tiba, Najwa sedang berada diluar kantor bersama kakaknya.
"Kita makan disana yuk" ucap Najwa
"Kamu gak makan sama tunangan kamu"
"Apakah harus bersama terus kalo sudah tunangan?" Tanya Najwa dengan polos
"Iya dong, ntar kalo enggak akunya kangen" ucap Adryan tiba-tiba ada dibelakang mereka
"Loh kok Kamu ada disini?"
"Kenapa emang? Bukankah pasangan hidup harus selalu bersama" ucap Adryan asal membuat Rafka jengah
"Yaudah kalian makan siang aja duluan.. kakak bisa kok sendiri"
"Beneran ka?"
"Iya udah sana temenin tuh tunangan kamu"
"Duluan ya kak"
"Makasih calon kakak ipar"
"Kalo saya tau sikap aslinya, mungkin saya pertimbangkan lagi untuk menerima dia" ucap Rafka lalu pergi
Najwa dan Adryan menuju suatu tempat
"Kita mau kemana?"
"Jalan-jalan"
"Hah? Jalan-jalan, jangan sekarang deh"
"Kenapa?"
"Hmm kita kan lagi kerja, Waktu istirahat juga cuman 1 jam" Adryan tersenyum
"Tenang aku bisa urus itu"
"Entar kalo kerjaan kamu numpuk gimana?"
"Aku bisa urus itu sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel Kckka (HIATUS)
Fiction généraleSemenjak peninggalan ayahnya yang meninggal 5 tahun yang lalu... Rafka Ahmad Wazni 19 tahun menjadi tulang punggung untuk keluarganya.. Siapa sangka dulu keluarga mereka yang kaya raya dan dermawan menjadi sebaliknya dengan keadaanya dulu Najwa Sals...