04

5.8K 748 61
                                    

Sorenya, gue benar-benar langsung terbang ke Jerman. Disini gue yang baru aja diputusin mendadak nggak mood buat gangguin Jaehyun

Gue mengikuti pak Yuta sambil mengecek jadwal di Jerman

"Setelah sampai, jadwal bapak adalah makan malam dengan perusahan Fifa Group" ucap gue

Pak Yuta cuma mengangguk. Gue melirik ke arah Jaehyun. Jaehyun tersenyum manis

"Capek?" Tanya dia ke gue. Gue mengangguk

Jaehyun ini adalah sekretaris ketiga pak Yuta. Kerjaan dia adalah mengantar pak Yuta kemana saja, juga sebagai editor kerjaan gue

Jaehyun orangnya ramah dan perhatian. Ga heran dulu Jihyun--sekretaris pertama pak Yuta bisa jatuh cinta sendirian sama Jaehyun. Manusia anak adam ini gue akui emang ganteng, tapi tingkah bobrok dia yang bikin gue mikir-mikir lagi buat jatuh cinta sama dia

Jaehyun memberikan beberapa berkas ke arah gue. Lalu gue teliti untuk bahan presentasi setelah sampai

Gue menghela nafas panjang, yang membuat pak Yuta menoleh dan berhenti

"Kamu capek?" Tanya pak Yuta. Gue mematung kemudian menggeleng

Gue bukan capek masalah pekerjaan, gue keingat Taeyong kalau lagi di bandara. Dulu gue selalu mengantar dia sampai ke bandara kalau dia ada perjalanan dinas

Pak Yuta mendekat ke arah gue. Kemudian mengambil tablet dan berkas tadi terus dikasihin ke Jaehyun

"Kamu punya Jaehyun, seenggaknya bisa berbagi pekerjaan" gue menggeleng, Jaehyun cuma bisa tidur nyenyak sehari dua jam, selebihnya dia hanya tiduran. Berjaga-jaga jika sewaktu-waktu pak Yuta menelfon

Jaehyun mengambil barang tadi, kemudian tersenyum dan menatap gue

"Gue aja nggak papa" ucap dia

"Hyun"

"Ra" dia menatap gue. Gue mendengus geli, kemudian mengangguk dan berjalan lagi mengikuti pak Yuta

---

Gue menaruh beberapa berkas pak Yuta di nakas

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, gue sampai juga di Jerman

Gue duduk di ranjang sambil menatap keluar jendela. Gue menarik nafas dalam-dalam. Satu yang ada di pikiran gue saat ini adalah Taeyong

Laki-laki berumur dua puluh empat tahun yang berhasil buat gue luluh walau cuma dengan senyumnya

Gue inget, waktu itu hujan dan gue lupa bawa payung. Gedung kampus juga udah kosong karna rata-rata temen kampus gue bawa mobil jadi bisa langsung pulang

Gue duduk di depan lab fisika, dan Taeyong keluar dari lab dengan roti isi di mulutnya dan headset di telinganya

Dia menatap gue, dan gue tersenyum canggung. Taeyong melepas rotinya dan tersenyum manis

Gue menganga, senyuman dia emang bener-bener manis dan terbayang-bayang di kepala gue

Taeyong melambaikan tangannya, berpamitan ingin segera pulang. Dia lari kecil ke arah parkiran. Tapi sialnya, lantai kampus basah kena air hujan dan menyebabkan dia jatuh kepleset

Our Secret : Nakamoto YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang