Move Moon

1.4K 30 0
                                        

Ciauu Bella..haeee....uss...uss...citaaa (author miskin perhatian belum minum obat)

#abaikan....

datang lagi dengan part baru happy reading

#VomentPlease

ooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

Inikah aroma kebebasan….   

Seperti inikah luasnya kebebasan…

 

Mata cokelat itu berbinar-binar saat memandangi lembah-lembah hijau dengan bentangan padang bunga daffodhile kuning yang membentang dihadapannnya. Setitik air matanya jatuh gelegak perasaan bahagia yang membuncah meledak setelah bertahun-tahun terkurung dalam menara kastil. Gadis itu berlari menyerbu ke hamparan bunga dirinya sendiri 'daffodhile'. Menari berputar-putar sambil menyenandungkan lagu-lagu riang ia berputar-putar mengitari tubuhnya sendiri sehingga gaun bewarna maroon selutut itu terbentang.

“Bagaimana kelihatannya…” tanya seseorang mengejutkan Jade hingga ia hampir terjerembab kebelakang.

“Eh…eh…luar biasa tuan, begitu indah…begitu harum…begitu manis… inikah rasanya kebebasan...” Jade memandangi mata Pierre lekat-lekat dengan senyum sumringah yang mengahangatkan.

“Hahahahah….”  Pierre terhenyak sesaat kemudian tertawa lepas kebahagiaan itu menular begitu saja menghangatkan hatinya.

“Tuan apakah saya terlihat memalukan…” Jade merona disekujur tubuhnya baru kali ini melihat tuannya tertawa begitu lepas.

“Bukan maaf, hanya saja perasaanmu itu nona, begitu saja aku juga rasakan seperti menular, seharusnya saya membawa nona sejak kemarin kalau anda bisa sebahagia ini…”

“Tidak apa-apa tuan…saya sudah merasakan kebebasan itu sejak tinggal bersama anda”

“Senja disini akan terlihat sangat indah…”

“Benarkah…aku akan mengingat semua ini dan menyimpannya baik-baik dalam hatiku…”

“Nona…ini belum menu utamanya…”

“Menu….???”

“Fiuuuuuut……” Pierre meniupkan sebuah peluit kecil seukuran telunjuk kearah hutan di belakangnya.

            Suara siul peluit itu melengking rendah dan menggema ke penjuru hutan memanggil sesuatu yang begitu menggetarkan. Jade mendengar suara ringkikan balas menggema dari dalam hutan. Ia juga bisa merasakan bunyi derap perlahan-lahan mendekati kearah mereka berdua.  Sesuatu yang besar dan kuat akan datang ada mereka.

“Kiiikkkkk……” ringkik kuda mengejutkan memaksa Jade spontan membalikkan tubuhnya.

            Jade gentar melihat kuda hitam pekat yang gagah. Kuda yang berdiri kokoh  dengan surai hitam lembut mempesonanya, menatapnya tajam kemudian melewatinya begitu saja kemudian membungkuk hormat pada Pierre. Tubuhnya begitu kokoh dan kekar menggambarkan citraan kekuatan, arogansi dan intimidasi yang tak terbantahkan. Kuda ini tercipta berdiri menantang di medan perang. Tubuh kuda itu 5 jari lebih tinggi dari kepalanya, ia merasa begitu kerdil dan terintimidasi saat berdampingan dengan kuda itu.

“Luar biasa indah…” Jade polos terkagum-kagum menatap kuda yang berdiri tegap di sebelah Pierre itu

            Jade merelakan makanan favoritnya yang selalu tersedia di tasnya. Ia mengeluarkan sebuah apel. Apel penggoda yang merah, besar dan menggiurkan. Kemudian mengulurkannya apel itu di atas telapak tangannya yang rapuh pada Darka. Awalnya kuda hitam itu ragu namun, sorot mata lembut gadis itu membuatnya maju dan meraih apel dari genggaman Jade. Darka tampak menikmati apel itu dalam sekejap kunyahan lalu memajukan kepalanya untuk disentuh Jade.

Jade PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang