Ini typonya bertebaran jadi harap dimaklum aja ya, namanya juga manusia.
Happy reading
"Mandilah, tapi jangan terlalu lama, ingat kau itu masih sakit" ucap Seokjin dibalas anggukan oleh Jungkook.
"Hyung akan mengambilkan piyama lain, hati-hati saat mandi, jangan sampai terpeleset!" ucap Seokjin lagi.
"Ish! Hyung cerewet sekali, sudah sana aku mau mandi" usir Jungkook, sembari mendorong tubuh Seokjin pelan keluar kamar mandi.
Setelelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka di barengi dengan pintu ruang rawat yang terbuka kasar.
"Hyung?"
°€°€°€°€°€°€°€°€°€
"Jungkook-ah, gwaenchana?" tanya Jimin mengahampiri Jungkook mengabaikan Seokjin yang memperhatikan mereka."Oh.. Nan gwaenchana" jawab Jungkook.
"Kenapa kau bisa berakhir di sini oh!" ucap Jimin sembari menuntun Jungkook lembut, ke ranjangnya.
Sementara Seokjin hanya tersenyum melihat kehangatan itu, ternyata Jimin sangat menyayangi Jungkook."Yak!! Jimin, tega sekali kau meninggalkan ku" ucap Taehyung dengan napas tersenggal dan keringat yang bercucuran.
"Ah!! Mianhe, aku terlalu khawatir tadi, apa kau berjalan sampai sini?" tanya Jimin yang kini sedang duduk di tepi ranjang Jungkook membelakangi Seokjin. Tak sopan memang.
"Aku berlari dari halte bus" ucap Taehyung masih dengan nada merajuknya. Kemudian berjalan mendekati kedua sahabatnya.
"Oh! Anyyong Seokjin hyung" ucap Taehyung sembari membungkuk saat ia melihat Seokjin di belakang Jimin yang tengah menyiapakan sarapan Jungkook sepertinya. Melihat itu otomatis Jimin langsung turun dan ikut menyapa.
"Nde.. Anyyonga, kalian akan membolos?" tanya Seokjin tenang. Sementara keduanya hanya mengangguk ragu plus canggung.
"Baguslah kalau begitu, hyung titip bocah nakal ini ya, pastikan dia memakan sarapannya" ucap Seokjin sembari beranjak, kemudian kembali memasang infusan adiknya.
"Hyung pergi dulu sebentar nde, masih ada pasien yang harus hyung urus, jangan lupa makan sarapannya." nasehat Seokjin pada adik bungsunya yang duduk bersandar di kepala ranjang. Jungkook hanya mengangguk pasti. Kemudian Seokjin melangkah keluar setelah mengusak rambut adiknya lembut.
"Ayo kook makanlah" ucap Taehyung sembari menyerahkan mangkuk berisi sereal, yang ia yakini Seokjin yang membuatnya.
Jungkook dengan senang hati menerimanya, dan mulai memakan sereal tersebut, di selingi dengan berbagai obrolan mereka bertiga, dari mulai membahas Jimin yang jarak terlihat sampai dengan kedatangan Mingyu yang kini berteman dengan keduanya. Jimin tak mempermasalahkan jika Mingyu ingin bergabung dengan persehabatan mereka toh nyatanya dari cerita yang ia dengar Mingyu anaknya baik dan sopan, sepertinya tak masalah.Kegiatan obrolan mereka terhenti ketika pintu kembali terbuka, menampakan sesosok namja berkulit pucat lengkap dengan seragam kepolisiannya.
Jimin langsung berdiri."Maaf pak polisi, sepertinya kami tidak membuat masalah, kenapa anda kemari?" tanya Jimin yang memang pada dasarnya belum mengetahui jika polisi itu adalah kakak kandung Jungkook.
"Jim.."
"Diam Tae, kita sedang tidak bersalah, jadi tak perlu takut" ucap Jimin memotong perkataan Taehyung.
Sedangkan Yoongi hanya menatap datar Jimin, ia kemudian meletakan kantong plastik di atas meja dekat dengan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tsundere
Fanfictiondingin itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan tiga bersaudara yang acuh tapi diam-diam saling memperhatikan,akankah mereka menjadi peka satu sama lain...