Ini typonya bertebaran jadi harap dimaklum aja ya,namanya juga manusia..
Happy reading...
Jungkook masih diam pada posisinya,ia menghirup aroma orang yang berada dihadapannya,hidungnya masih menyentuh dada orang tersebut.
Kemudian ia mendongak menatap orang tersebut yang sekarang memasang wajah kesalnya."Jin hyung..."
€°€°€°€°€°€°€°
Jungkook lantas melangkah mundur sedikit menjauh.
"Mian hyung aku tak sengaja" ucapnya pelan.
"Yak,kau baru mau berangkat sekolah?,memangnya tidak akan terlambat?" tanya jin.
Pasalnya sekarang sudah jam 7 lebih lebih 10 menit,sedangkan jarak kesekolah jungkook saja membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan mobil,dan kini adiknya baru akan berangkat?."Aku,bangun kesiangan hyung?" jawab jungkook berbohong.
"Cepatlah pergi sekolah,lee ahjussi sudah menunggu" ucap jin,kemudian berlalu masuk kedalam rumah,jungkook melirik seorang pria paruh baya yang sedari tadi berdiri di samping mobil,siap untuk mengantarkan majikannya pergi kesekolah. Jungkook menghela nafas,kemudian masuk kedalam mobil saat sang sopir tadi membuka pintu mobil.
Saat diperjalanan jungkook nampak tak tenang,ia duduk gelisah dengan keringat mengucur deras dari kening dan pelipisnya. Ia mencoba menahan sesuatu yang akan keluar dari mulutnya. Perutnya terasa perih sehingga tanpa sadar ia meremas kuat perutnya.
"Tuan muda?,anda baik-baik saja?" tanya lee ahjussi yang sedari tadi memperhatikan tuan mudanya,dari kaca mobil.
"Aku tidak papa,hanya sakit perut akh!" jawab jungkook disertai ringisan.
"Sebaiknya kita kerumah sakit tuan?,anda terlihat sedang tidak baik-baik saja". Ucap lee ahjussi kemudian memutar arah menuju rumah sakit.
Jungkook tak mampu menjawab karna ia sedang berusaha untuk sekedar meredakan sakit perutnya yang semakin menjadi.
Mobil mereka kini telah sampai dipekarangan rumah sakit ternama diseoul.
Lee ahjussi segera membuka pintu belakang mobil,kemudian membantu jungkook berjalan masuk kedalam rumah sakit.•=•=•=•=•=•=•=•
Disekolah,seperti biasanya,jimin dan taehyung duduk dipinggir atap,sembari menunggu seseorang yang mereka anggap sahabat sekaligus adik.
" aish,bocah kelinci itu sepertinya tidak akan datang"gerutu jimin. Kebiasaan mereka memang untuk membolos jam mata pelajaran sejarah,bagi mereka itu mata pelajaran yang membosankan termasuk bagi jungkook. Mereka menganggap untuk apa memikirkan hal yang telah berlalu,lebih baik buat hal yang baru.
"Sabar saja,mungkin dia sedang ada kendala" jawab taehyung.
"Kendala apa?" tanya jimin. Semantara taehyung hanya mengangkat bahu tidak tahu.
"Aku akan menelponnya,tidak seperti biasanya jika bocah itu tak masuk dia akan mengabari salah satu dari kita" ucap jimin sembari mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya.
Ia menempelkan benda persegi itu ketelinganya, setelah beberapa waktu,tak ada yang menjawab hanya suara operator."Huh!,kenapa tak diangkat" dumelnya kesal. Kemudian mengambil sebatang rokok sisa taehyung dan menghisapnya.
=•=•=•=•=•=
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tsundere
Fanficdingin itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan tiga bersaudara yang acuh tapi diam-diam saling memperhatikan,akankah mereka menjadi peka satu sama lain...