Chap21

618 46 17
                                    

'Aku senang bisa mengobrol dengan sunbae yang ternyata lulusan dari Universitas dimana aku belajar.'

' Sama-sama.' Jawab satu akun "Chaos"dalam chat room di salah satu SNS.

' Kau selalu menghabiskan waktumu seperti ini?' kembali ia bertanya pada satu akun yang menjadi teman chat-nya.

' Tidak selalu, hanya saja jika aku jenuh dengan kuliah dan orang sekelilingku. Aku pasti akan menghabiskannya untuk bermain game dan mencari berita tentang gadis yang aku puja.' Disana ia mengerutkan dahinya begitu lawan chattingnya mengatakan tentang gadis pujaan hatinya.

' Kehidupan kampus memang membuat jenuh, tapi berbeda denganku, aku merasa mempunyai semangat ketika melihat seseorang yang selalu berkunjung ke kampus kita." Ia justru ikut teralalu menceritakan seseorang yang diam-diam disukai.

' Jinjja? Aku yakin Sunbae sangat menyukainya, eoh?' ia tersenyum di seberang sana atas pertanyaan lawan chat-nya.

' Menyukai? Aku belum bisa menyebutnya suka, mungkin hanya mengagumi karena selalu melihat dia berkunjung untuk bertemu dengan teman satu kelasku.' Ujarnya antusias.

' Namun kau beruntung, kau bisa melihat orang yang kau kagumi ada di hadapanmu. Berbeda denganku, aku hanya bisa mencari berita tentangnya di media cetak atau elektronik bahkan untuk bertemu dia saja sangat sulit bagiku. Aku orang yang kurang bisa berinteraksi dengan orang lain, banyak teman-temanku yang mengatakan aku idiot karena terlalu bermimpi untuk mendapatkan gadis itu untuk menjadi kekasihku.'

' Sehebat apa gadis itu hingga kau tergila-gila huh?'

' Pasti kau tau siapa gadis itu Sunbae-ya. Karena dia model internasional, banyak negara yang dia kunjungi untuk fashion show-nya.' Ia sudah mulai bisa menebak akan gadis yang disebutkan itu.

' Apa gadis itu, Park Jiyeon?' tanyanya dengan rasa penasaran.

'Um. Aku sungguh tergila-gila dengannya. Aku yakin aku bisa mendapatkannya suatu saat hingga Jung Group memberikan beasiswa padaku, aku menerimanya dengan senang karena disana karirku mungkin akan aku mulai dan itu lah alasannya aku menerima beasiswa tersebut, semua aku lakukan agar bisa mengejar Jiyeon suatu saat.' Mendengar pengakuan tersebut membuatnya mengepalkan tangannya tanpa ragu ia memukul meja kerjanya sendiri, matanya memerah bagai ingin keluar darah, ia sama sekali tidak membiarkan siapapun menyentuh gadis yang selama ini ia kagumi.

' Aku salut padamu, semoga kau bisa mendapatkannya. Aku hanya bisa berdoa semoga jika ada kesempatan.' Ia tersenyum evil dalam membalasnya.

' Kau tau jika Jiyeon sangat menyukai orang yang gantle?' tanyanya yang sudah merencakan seseuatu dalam otak.

' Sunbae! Kau tau apa yang Jiyeon suka? Benarkah itu?' karena kepolosannya ia sangat bersemangat, terlebih mengenai idola yang ia cintai.

' Eoh. Aku pernah mendengar jika dia sangat suka dengan orang yang berani mengorbankannya nyawanya.'

' Mengorbankan nyawa?'

' Kau tidak tau eoh? Jiyeon akan datang padamu jika mungkin kau mau mengorbankan nyawamu padanya.'

' Jinjjayo??? Apa kau tidak bohong?'

' Apa aku terlihat bohong jika kita satu Universitas?' ia nampak berpikir dan tersenyem senang.

' Lalu apa kau tau bagaimana cara mengorbankan nyawa demi Jiyeon?' di Paris sana ia tertawa bagai orang gila karena telah berhasil mencuci otak lawan chattingnya tersebut.

White Collar Crime (Re-post)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang